Ahad 15 Aug 2010 23:50 WIB

Gubernur Dorong Pemakaian Batik dan Bordir Jabar

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan, mendorong masyarakat untuk mencintai produk batik dan bordir yang menjadi ciri khas budaya bangsa, khususnya dari Jabar. Itu sebabnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah menetapkan pemakaian pakaian batik bagi seluruh pegawai, pada hari Kamis dan Jumat setiap minggunya.

Pada saat yang sama, saat ini batik sebagai warisan budaya Jawa Barat, telah menjadi warisan dunia nonkebendaan yang ditetapkan Badan Dunia UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) pada tahun 2009 lalu.

''Melalui upaya ini, diharapkan semakin banyak produk batik yang digunakan oleh masyarakat. Dengan demikian diharapkan menggenjot produksi dan mendongkrak nilai tambah para pengrajin batik semakin meningkat. Semua itu tentunya diharapkan dapat bermuara pada tersedianya peluang lapangan kerja dan pendapatan masyarakat di Jawa Barat,'' ujar Heryawan saat membuka Festival Batik dan Bordir Jawa Barat 2010 di Gedung Manggala Siliwangi, Bandung, Sabtu (14/8). Hadir dalam acara itu jajaran pengurus Yayasan Batik, Yayasan Bordir, dan pimpinan OPD lingkup Provinsi Jabar.

Heryawan menambahkan, Jabar merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keanekaragaman motif batik serta keunikan bordir. Hal ini dikarenakan hampir setiap daerah penghasil batik di Jabar mempunyai ciri khas masing-masing.

Tentunya hal itu semakin memperkaya khasanah perbatikan di Jabar. Sebut saja motif Cirebonan yang terkenal dengan motif Mega Mendungnya, yaitu motif berupa awan berarak yang mengisyarakatkan makna akan dunia luas atau alam semesta dan pencipta-Nya. Begitupun dengan Batik Garutan berciri geometrik, motif flora dan fauna, serta masih banyak lagi motif lainnya sesuai ciri khas tiap daerah.

Bahkan menurut informasi dari Yayasan Batik Jabar, diketahui bahwa motif batik yang ada di Jabar berjumlah lebih dari 200 motif. Selain batik, Jabar juga terkenal dengan seni bordir yang berasal dari kebudayaan Cina yang juga tumbuh dan berkembang di Tasikmalaya.

Ciri khas bordir Tasikmalaya yang menonjolkan motif flora. Sehingga bordir Tasikmalaya dikenal sampai ke mancanegara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, bahkan negara-negara di Timur Tengah.

Dengan mengangkat Tema: 'Melalui Batik dan Bordir, Kenali dan Cintai Budayamu', Heryawan optimistis kegiatan Festival Batik dan Bordir menjadi momentum strategis untuk lebih mendekatkan serta meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk-produk batik dan bordir asal Jabar. Selain itu, kegiatan ini pun tentunya menjadi media untuk mempertemukan para pelaku usaha dan konsumen.

"Pameran ini juga menjadi wahana sharing di antara para stakeholder terkait, khususnya para pelaku usaha batik dan bordir, dalam rangka mengembangkan industri batik dan bordir di Jawa Barat," tegas Heryawan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement