REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Kondisi terminal penumpang di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, kritis menyusul semakin meningkatnya jumlah penumpang, kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Surabaya, Rabu (18/8). "Volume penumpang sudah melampaui kapasitas," katanya.
Ia menyebutkan, pada 2009 jumlah penumpang telah mencapai 10,63 juta penumpang, padahal desainnya hanya untuk 6,5 juta penumpang pertahun. Oleh sebab itu, dia meminta manajemen PT Angkasa Pura I dan pihak terkait berupaya menambah daya tampung penumpang.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Jatim, Agussalim, mengaku, telah banyak menerima keluhan dari para pengguna jasa terminal Bandara Juanda. "Kondisi terminal penumpang Bandara Juanda pada saat puncak kepadatan, seperti musim liburan sekolah atau Lebaran sudah sangat kacau," kata anggota Fraksi Partai Golkar itu.
Sempat ada pemikiran memanfaatkan kembali terminal penumpang yang ada di lahan Bandara Juanda lama yang kini dikuasai pihak TNI Angkatan Laut untuk mengatasi keruwetan di Bandara Juanda baru.
"Usulan ini telah dibicarakan oleh pemerintah pusat dan manajemen PT Angkasa Pura I. Hal ini merupakan langkah jangka pendek," katanya. Namun secara keseluruhan tetap dibutuhkan proses pengembangan terminal bandara agar layanan penumpang menjadi lebih nyaman.
Kepala Humas PT Angkasa Pura I Bandara Juanda, Firstson Mansur, membenarkan bila desain kapasitas tampung terminal penumpang Bandara Juanda sebesar 6,5 juta orang, padahal volume penumpang 2009 mencapai 10,63 juta orang.
Tahun ini, manajemen menargetkan volume penumpang mencapai 11,13 juta orang atau naik sekitar 10 persen dari arus penumpang tahun lalu. Kondisi tersebut tengah dipantau dan segera diatasi jalan keluarnya, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Pada 2009 pesawat terdapat 94.066 kali pendaratan pesawat, sedangkan 2010 ditargetkan mencapai 94.711 kali pendaratan.