Kamis 19 Aug 2010 06:29 WIB

Keong Emas Resahkan Petani Bangka Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Para petani padi di Toboali Kecamatan Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengeluhkan hama keong emas, yang mengakibatkan hasil pertanian padi di daerah itu menurun.

Supri, petani padi sawah asal Toboali di Pangkalpinang, Rabu, menyatakan, tanaman padi yang masih berumur 30 hari rusak akibat hama keong emas. "Daun dan batang benih padi yang baru ditanam tersebut dimakan hama keong mas sehingga petani terpaksa menanam kembali benih padi yang dimakan hama yang berkembang biak sangat cepat tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan, akibat hama keong emas tersebut, hasil panen padi pada tahun lalu mengalami penurunan yang cukup drastis. "Sebelum mewabahnya hama keong tersebut, hasil panen padi berkisar tiga hingga empat ton per hektar dan semenjak mewabahnya hama keong mas, hasil panen menurun drastis hanya berkisar 200 hingga 300 kilogram," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk mengurangi dan membasmi populasi hama keong mas tersebut, Bupati Kabupaten Bangka Selatan, menyuruh petani mengumpulkan keong mas dan menjualnya ke pemerintah daerah seharga Rp 1.000 per kilogram. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, karena populasi keong mas tersebut sangat cepat dan sulit mengantisipasinya.

"Keong emas tersebut berkembang biak dengan cara bertelur dan keong mas tersebut sekali menetas mampu beranak 5.000 hingga 7.000 keong baru," ujarnya.

Menurut dia, untuk mengantisipasi dan memperlambat populasi keong emas tersebut, petani dalam menanami padi juga diselingi dengan beternak bebek. "Bebek mampu mengurangi hama keong mas karena bebek memakan telur dan keong mas tersebut sehingga petani bisa mendapatkan keuntungan ganda, dari hasil pertanian padi dan peternakan bebek," ujarnya.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement