REPUBLIKA.CO.ID, SLAWI--Hujan deras yang turun di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Jawa Tengah, sejak Ahad malam hingga Senin pagi menyebabkan ratusan rumah dan sejumlah sekolah di Kelurahan Mejasem Timur, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Senin, terendam banjir. Selain merendam rumah, banjir juga menggenangi bangunan sekolah sehingga aktivitas pendidikan terganggu.
Sekolah yang terendam banjir di antaranya SD Mejasem Timur 01, SD Mejasem Timur 02, dan Taman Kanak-kanak Masyitoh 2.
Kepala sekolah tersebut terpaksa memulangkan murid karena kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan dalam kondisi kelas terendam air.
Banjir yang merendam Kelurahan Mejasem Timur memang sering terjadi pada musim hujan, namun sebenarnya Agustus ini masuk musim kemarau.
Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Mejasem Timur Saefudi (43) mengatakan, Mejasem Timur khususnya Desa Kalijeruk merupakan dataran rendah. Dengan ketinggian rata-rata empat meter dari permukaan air laut, daerah ini rawan banjir. Selain itu, sungai yang berfungsi sebagai drainase tidak berfungsi dengan baik karena sudah mengalami pendangkalan.
"Apabila terjadi hujan yang lama, sungai tersebut tidak mampu menampung air sehingga meluap masuk ke permukiman warga," katanya.
Ia menambahkan, desa dengan jumlah penduduk 9.306 jiwa ini sudah melakukan berbagai upaya mencegah banjir, tetapi masih tetap saja mengalami kebanjiran jika terjadi hujan cukup deras. "Banjir yang terjadi selama ini sebenarnya tidak tergolong besar, tetapi tetap mengganggu aktivitas masyarakat," tambahnya.