Senin 30 Aug 2010 06:32 WIB

Pulang Tadarus, Tiga Santri Meninggal Tenggelam

Rep: maspril/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Sebuah perahu motor yang ditumpangi santri Pesantren Ar Riyadh Palembang, Ahad dinihari (29/8) tenggelam di sungai Musi. 18 Orang santri yang baru pulang mengikut tadarusan terjerambab ke dalam sungai saat perahu motor yang mereka tumpangi akan merapat ke tepi dermaga dekat pesantren terbalik.

 

Dalam suasana tengah malam tersebut, 15 orang santri berhasil diselamatkan dan tiga orang lainnya, sampai Ahad petang belum ditemukan. Kini tim SAR dari Polair Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) dengan dibantu masyarakat masih terus melakukan pencarian.

 

Menurut korban yang selamat, sebelum perahu motor dengan nakhoda Iwan tenggelam, 18 orang santri pesantren Ar Riyadh yang berada di 13 Ulu Palembang baru kembali dari mengikuti tadarusan pada sebuah masjid yang berada di kawasan 10 Ilir Palembang. Saat pergi mereka menyebrang menggunakan perahu motor dengan pula saat pulang.

 

Namun nahas, menurut nakhoda Iwan, pada pelayaran pularng saat perahu hendak merapat ke tepi para santri berebut menuju arah depan perahu untuk mengambil sandal masing-masing. “Akibatnya perahu oleng dan tenggelam bersama penumpang,” ujarnya.

 

Saat perahu oleng 18 Santri di atas perahu semuanya tenggelam. 15 Santri berhasil selamat, karena ada yang bisa berenang dan diselamatkan nakhoda perahu Iwan. Namun malang, tiga orang santri, Alfiansyah, Thoyib dan Zuliansyah hilang, tenggelam di perairan sungai musi. Ketiga korban rata-rata berusia 17 tahun dan merupakan siswa tingkat aliyah di pesantren tersebut. Diduga korban tenggelam karena tidak bisa berenang.

 

Tak lama setelah peristiwa tersebut pengasuh pesantren Ar Riyad langsung melakukan pencarian santri yang tenggelam. Pencarian juga dilakukan tim SAR Polair Polda Sumsel setelah mendapat laporan. Hingga Ahad siang, para korban masih belum ditemukan. Di tepi sungai yang membelah kota Palembang tersebut, saat pencarian korban masih terus dilakukan, ratusan santri berada di tepi sungai berdoa dan dzikir mengharapkan tiga rekan mereka bisa ditemukan.

 

Syamsul orang tua korban  Zuliansyah, mengaku sebelum peristiwa tersebut dirinya sempat  menerima telepon dari anaknya yang  meminta doa karena akan mengikuti lomba MTQ. Korban Zuliansyah dikenal sebagi santri yang pintar mengaji.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement