REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO--Pasar murah yang digelar di alun alun Kecamatan Besuki, Situbondo, Jatim berbuntut kericuhan. Ribuan keluarga miskin (gakin) dari sejumlah desa di kecamatan itu langsung memnyerbu posko pasar murah meski belum dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Syaifullah Yusuf, Selasa (31/08/2010).
Terjadi aksi saling dorong di antara ribuan pengunjung. Mereka merangsek untuk menukarkan kupon kepada petugas. Bahkan, puluhan warga sempat tak sadarkan diri akibat diinjak-injak warga lainnya.
Tak hanya itu, banyak pula warga yang datang dan menyerbu posko pasar murah meski mereka tak memiliki kupon. Kondisi ini tak berlangsung lama lantaran petugas bisa segera mengamankan situasi. Petugas mengusir beberapa warga yang ketahuan tak membawa kupon.
Kondisi ini juga menyulut kekecewaan beberapa aparat lainnya. "Saya kecewa dengan kebijakan panitia," tutur Kepala Desa Jetis, Madlan, yang mengaku mewakili 10 kades lainnya. Ia mengutarakan, sesuai keputusan awal, masing-masing desa mendapat jatah kupon sebanyak 500 lembar. Namun, nyatanya desanya hanya mendapat 125 kupon. Ini juga banyak dialami desa lainnya.
"Pasar murah ini digelar untuk meringankan beban para keluarga miskin, utamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selama Ramadhan ini, serta untuk menekan harga sembako agar tetap normal,” ujar pria yang biasa dipanggil Gus Ipul.
Untuk pasar murah tersebut, Pemrov Jatim menyediakan sebanyak 5.000 paket sembako. Paket tersebut terdiri dari beras 5 Kg, gula 2 kg, minyak goreng sebanyak 1 liter, 10 bungkus mi instan, dan 1 botol kecap yang dijual dengan harga Rp1.5000.