REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER--Mantan Ibu Negara, Sinta Nuriyah Wahid, menggelar acara buka puasa bersama kaum duafa, khususnya anak buruh migran di Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.Acara tersebut digelar secara sederhana di kebun sebuah komunitas belajar masyarakat Ledokombo yang dikenal dengan sebutan "Tanoker" (kepompong dalam bahasa Madura). "Alhamdulillah saya diberi kesempatan Allah SWT untuk silaturahmi dan buka puasa bersama komunitas Tanoker di Ledokombo Jember," kata Sinta kepada puluhan anak-anak buruh migran dan tamu undangan lainnya.
Kehadiran istri almarhum Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu mendapat sambutan yang meriah dari puluhan anak-anak buruh migran yang berasal dari keluarga kurang mampu. Anak-anak buruh migran dari "Tanoker" juga menyuguhkan kesenian musik patrol dan sebuah drama komedi yang berjudul "Cinta Pertama Gus Dur-Sinta Nuriyah".
Istri mantan Presiden IV RI itu tersenyum lebar dan tertawa ketika melihat penampilan drama yang dimainkan oleh anak-anak "Tanoker" Ledokombo dengan dialek bahasa Jawa yang spontan meski sebagian anak-anak itu terbiasa menggunakan bahasa Madura. Menurut Sinta, kedatangannya ke Kabupaten Jember merupakan kegiatan rutin pada bulan Ramadhan yang dilaksanakan selama 10 tahun terakhir, yakni sahur bersama duafa.
"Saya menyempatkan diri berbuka puasa bersama komunitas 'Tanoker' karena ingin berbincang-bincang dengan anak-anak buruh migran di sini, selanjutnya saya akan menggelar sahur bersama duafa di Kecamatan Mayang, Rabu (1/9)," ucap perempuan asal Kabupaten Jombang, Jatim.
Ia juga berpesan kepada anak-anak buruh migran di komunitas "Tanoker" supaya rajin belajar dan tidak patah semangat untuk membangun bangsa Indonesia. "Saat ini kondisi Indonesia dalam keadaan terpuruk sehingga saya berharap komunitas 'Tanoker' dapat membentuk anak-anak buruh migran dari keluarga duafa menjadi anak-anak yang berguna bagi bangsa Indonesia," tuturnya menjelaskan.
Setelah memberikan ceramah beberapa menit, mantan Ibu Negara itu mengajak puluhan anak-anak buruh migran membaca doa buka puasa bersama, selanjutnya makan dengan nasi kotak yang sudah dibagikan oleh panitia. Beberapa anak-anak buruh migran dan tamu undangan memberikan cendera mata kepada istri Gus Dur di antaranya sebuah lukisan Gus Dur dan berbagai jenis makanan khas yang diolah warga setempat. Rencananya, Sinta Nuriyah akan menggelar sahur bersama duafa di Pondok Pesantren Riyadus Sholihin di Kecamatan Mayang, Rabu (1/9).