REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Menjelang Lebaran, terjadi dua kali perampokan di jalan lintas Sumatra (jalinsum) Provinsi Lampung, sepanjang Kamis (2/9). Komplotan perampok semuanya menggunakan senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam) dalam beraksi.
Laporan yang diperoleh Republika dari Polres Lampung Utara (sekitar 180 km dari kota Bandar Lampung), Jumat (3/9), korban perampokan menimpa pemudik kendaraan travel dari Palembang tujuan Jawa Tengah, dan seorang pengemudi truk berisi kelapa sawit. Tidak ada korban jiwa dalam aksi perampokan, namun kerugian penumpang ditaksir puluhan juta. Selain itu, raibnya truk berisi kelapa sawit.
Kepada polisi, Ryo, penumpang travel BE 7013 Y, mengatakan di Jalinsum dari Way Kanan menuju Kotabumi, Lampung Utara, persisnya di Pasar Kotabumi, komplotan perampok berjumlah empat orang tiba-tiba meminta sopir travel berhenti. "Perampok masuk ke mobil dan menodong penumpang, minta uang dan perhiasan sambil menodongkan senjata api," kata Ryo. Dirinya dirampok 10 juta.
Menurut dia, semua penumpang yang ingin mudik dari Palembang menuju Jawa Tengah dipaksa menyerahkan uang ke perampok. "Ada yang menyerahkan Rp 750 ribu, Rp 150 ribu, ada juga Rp 50 ribu," tuturnya.
Sebelumnya, sopir travel melakukan tindakan perlawanan terhadap kawanan perampok, namun sopir tersebut sempat dilemahkan perampok, sehingga perampok leluasa menguasai barang pemudik.
Akibat kejadian ini, para pemudik yang menjadi korban ini harus rela tertahan tiga jam, untuk memeroses peristiwa di kantor polisi. Aparat kepolisian telah menyebarkan anggotanya mengejar pelaku.
Sedangkan korban perampokan kedua terjadi sopir truk angkutan kelapa sawit. Ia membawa truk dari Waykanan tujuan Kotabumi, Lampung Utara, di Jalinsum. Aryo, sopir truk, mengungkapkan dirinya dipaksa perampok berjumlah tiga orang, turun.
Ia melawan, namun perampok memaksa turun sehingga sang sopir dibanting di semak-semak. Setelah berhasil melumpuhkan perampok dengan senpi, kawanan perampok membawa kabur truk.
Ikuti Whatsapp Channel Republika