REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--RS Bethesda Yogyakarta diteror bom oleh seorang penelpon gelap, Selasa (7/9). Akibatnya, tim Gegana dari Polda DIY melakukan penyisiran ke setiap pelosok di rumah sakit tersebut. Hasilnya, setelah dilakukan penyisiran selama 30 menit, tim gegana tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan yang ada di dalam Rs itu.
Menurut Humas Rs Bethesda Yogyakarta, Nuri Sukawati, telepon gelap yang melakukan ancaman peledakan bom di Rs tersebut sudah terjadi sejak Senin (6/9) pagi. Namun, kata Nuri, pihaknya tidak menggubris ancaman tersebut karena hal itu sudah beberapa kali terjadi. Namun ancaman serupa kembali dilayangkan penelpon pada Selasa (7/9) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
"Saat itu penelpon tersebut menelpon operator dan mengatakan akan meledakkan RS Bethesda saat itu juga," ujarnya. Karena menerima ancaman bom terus-menerus, akhirnya Nuri melaporkan kejadian itu ke Polsektabes Gondokusuman. Dan oleh Polsektabes langsung dilaporkan ke Poltabes lalu diteruskan ke Polda.
Sekitar pukul 09.30 WIB satu tim Gegana Brimob Polda DIY datang ke Rs Bethesda berseragam dan menggunakan alat deteksi bom lengkap. Namun untuk menghindari kepanikan pasien dan pengunjung penyisiran dilakukan melalui pintu masuk belakang. Penyisiran pun dilakukan oleh beberapa personil dan tidak seluruh anggota tim masuk. Setelah dilakukan penyisiran hingga pukul 10.00 WIB ternyata tidak ditemukan satupun barang yang mencurigakan.
Sementara itu Kapolsektabes Gondokusuman, AKP M Iqbal Yudi SIK mengatakan, RS Bethesda sudah dinyatakan steril. Menurutnya, ancaman tersebut datang dari penelpon yang tidak jelas. "Mungkin ada yang sakit hati atau bagaimana, kami sedang meminta record pembicaraan ke Telkom," jelasnya.