Kamis 09 Sep 2010 00:28 WIB

Wartawan Solo Demo Penganiayaan oleh Oknum Militer

Red: irf
Pemukulan terhadap wartawan masih saja terjadi.
Pemukulan terhadap wartawan masih saja terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Ratusan wartawan Solo dan sekitarnya bertandang ke Makorem 074/Warastratama Solo pada Rabu (8/9). Mereka menuntut Letkol (Inf) Lilik Sutikna agar dicopot dari jabatannya sebagai Dandim 0727 Karanganyar lantaran menganiaya wartawan Solopos, Triyono (30).

Ratusan wartawan tersebut diterima langsung oleh Danrem Kolonel (Inf) Abdul Rahman Kadir. Dalam pertemuan tersebut, wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Solo (FWS) mendesak Danrem agar menegakkan hukum terkait pelanggaran yang dilakukan bawahannya. Dia juga diminta untuk mengevaluasi jabatan Lilik Sutikna sebagai Komandan Kodim.

Selain itu, wartawan juga mendesak Abdul Rahman Karim dapat membina para anggotanya. Pembinaan ini agar penganiayaan terhadap wartawan oleh oknum militer tidak terjadi lagi. Dalam kesempatan itu, wartawan pun mengingatkan agar Danrem menjamin kebebasan pers di Solo Raya.

Terkait pengamanan terhadap Triyono, wartawan mendesak agar pihak Danrem memberikan jaminan keselamatan terhadap keluarga dan yang bersangkutan. Hal ini mengingat Triyono sempat mendapat ancaman dari Lilik akan 'dihilangkan' jika membuat berita tentang penganiayaan atas dirinya. Ancaman ini membuat Triyono tak segera melaporkan tindakan pelanggaran pidana tersebut ke pihak berwenang.

Menanggapi tuntutan wartawan tersebut, Abdul Rahman mengatakan saat ini proses hukum terhadap Lilik sedang berjalan. Sebelumnya, Triyono melaporkan tindakan kekerasan yang diterimanya dari Dandim ke pihak Denpom Solo. “Saat ini yang bersangkutan (Lilik) sedang diperiksa oleh Makorem. Biarkan proses hukum berlanjut. Silakan terus dipantau termasuk oleh wartawan, “ ujarnya.

Abdul Rahman juga berjanji akan memberikan jaminan keamanan terhadap Triyono dan keluarganya yang mungkin dilakukan oleh anggota TNI di jajaran Korem Warastratama. Jaminan tersebut juga diberikan kepada seluruh wartawan di Solo dan sekitarnya.

Sementara itu, Koordinator aksi FWS, Eddy J Soetopo mengatakan pihaknya akan terus mengawal proses hukum terhadap kasus tersebut. Hal ini mengingat, kasus serupa sudah berulang kali terjadi tetapi tidak ada penyelesaian yang jelas. “Kasus kekerasan yang dilakukan Letkol (Inf) Lilik Sutikno harus kita kawal terus. Sudah banyak kasus seperti ini terjadi, “ ujarnya.

Sebelumnya, wartawan Solopos yang bertugas di Karanganyar, Triyono mendapat pukulan dari Lilik Sutikno hingga mata kirinya berdarah. Tindakan kekerasan ini bermula dari tulisan Triyono tentang kasus korupsi Griya Lawu Asri (GLA) yang tayang di Solopos Edisi 1 September 2010. Dalam tulisan tersebut, Triyono menulis tentang keterangan saksi dalam persidangan hari sebelumnya bahwa aliran dana GLA juga masuk ke Kodim dan Polres

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement