Ahad 19 Sep 2010 05:39 WIB

Tertimbun Sejak Kemarin, Korban Longsor Belum Ditemukan

Rep: Ita/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA--Petugas gabungan dari unsur TNI/Polri, polisi kehutanan, Damkar, Tagana, Satpol PP Kabupaten Purwakarta, masih mencari korban longsoran tanah di petak 23 Blok Cantayan, Desa Cijati, Kecamatan Maniis, Sabtu (18/9). Korban yang bernama Ahmad (50), warga Kampung Sukamahi, Desa Citamiang, Kecamatan Maniis, telah tertimbun tanah sejak Jumat (17/9) pukul 19.30 WIB.

Dari informasi yang dihimpun Republika, sejak Jumat sore wilayah Waduk Cirata (Kecamatan Maniis) diguyur hujan deras. Akibatnya, tanah tebing Gunung Cantayan, mengalami longsor karena tak mampu menahan derasnya air. Gundukan longsoran tanah itu, ada lima titik. Sehingga, jalan raya dari Purwakarta menuju Cianjur terputus total.

Tak hanya itu, tanah longsor menimbun Ahmad yang sedang berjalan kaki. Sampai saat ini, para petugas berusaha menyingkirkan material longsoran tersebut. Tujuannya, untuk mengevakuasi korban yang tertimbun, dan membuat arus lalu lintas lancar kembali. Akibat tanah longsor tersebut, warga dari Purwakarta tak bisa melewati satu-satunya jalan menuju Cianjur tersebut.

Tak hanya alat berat yang diturunkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat telah menyiapkan empat kantong mayat. Jumlah kantong mayat sebanyak itu untuk mengantisipasi jumlah korban tertimbun lebih dari satu orang. Diduga ada korban lain, selain Ahmad. Kantong mayat tersebut sudah disiapkan sejak Sabtu pagi di Pos Penjagaan Pembangkit Jawa Bali (PJB) Cirata.

Selain itu, dua unit ambulans juga disiapkan dari dua arah. Maksudnya, satu unit ambulans disiagakan ke arah Purwakarta, dan satu lagi diarah Maniis menuju Cianjur. "Kalau jasad sudah ditemukan dan harus divisum atau otopsi, maka dibawa dengan ambulans menuju Purwakarta. Sebaliknya, jika keluarga meminta supaya langsung dimakamkan, maka menggunakan ambulans yang sudah menunggu di ujung jalan Maniis," ujar Irwan, Kasi Pengamatan dan Pencegahan Dinkes Purwakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement