Selasa 21 Sep 2010 00:20 WIB

Hah! Kemacetan Juga Bikin Rumah Tangga Retak

Kemacetan Makkah selama musim haji
Foto: greenprophet.com
Kemacetan Makkah selama musim haji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kerugian yang diakibatkan dari kemacetan ibukota Jakarta, tidak hanya merugikan secara ekonomi dan sosial. Tetapi juga merugikan secara privat, yakni dapat mempengaruhi harmonisnya rumah tangga alias berujung retak.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi menilai kemacetan lalu lintas di Jakarta adalah ancaman serius terhadap keamanan manusia yang sudah bersifat sangat kusut dan nyata, termasuk hubungan rumah tangga. "Menurut saya, kemacetan Jakarta adalah bahaya asimetrik dan telah bersifat tangible (nyata) dalam bentuk macam-macam, seperti pemborosan percuma bahan bakar, waktu, tenaga, peluang dan sebagainya," ungkapnya di Jakarta, Senin (20/9).

Fayakhun juga menyebut kemacetan di jalan raya sebagai ancaman intangibel (tak terlalu nyata), seperti gangguan psikologis (kejiwaan), polusi udara, kebisingan, membangkitkan emosi, bahkan disharmoni hubungan antara manusia. "Malahan saya mendapat banyak kasus, kemacetan itu bisa mengancam keretakan rumah tangga atau disharmoni hubungan keluarga. Dan ini juga nyata," ungkap legislator muda Partai Golkar yang bertugas di Komisi I DPR RI ini.

Fayakhun mempertanyakan kapasitas Gubernur Fauzi Bowo yang pada Pilkada empat tahun lalu selalu berkampanye mengatasi kemacetan dan banjir di Jakarta. "Persoalan macet di Jakarta harus disadari gubernur terpilih yang dipilih karena `ahli`-nya itu tadi. Kini sudah empat tahun berjalan, sampai sekarang tidak terlihat `ahli`-nya itu. Bahkan kemacetan di Jakarta makin parah," tuturnya.

Ia lalu menunjuk sebab klasik yang selalu saja menjadi kambing hitam untuk mengalihkan masalah karena ketidakmampuan 'si ahli' itu. "Sebab-sebab klasik itu ialah urbanisasi, rendahnya rata-rata pendidikan, rendahnya `skill` pendatang, tidak adanya fasilitas transportasi massal, kepemilikan kendaraan bermotor pribadi sebagai sarana transportasi utama," ungkapnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement