REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Anomali cuaca yang terjadi selama ini dianggap masih belum mempengaruhi stok pangan di wilayah Jatim. Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifulloh Yusuf, di sela-sela melakukan inpeksi mendadak (sidak) di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Senin (27/9), cuaca yang ekstrem itu hanya membuat repot para petani.
‘Masalah stok pangan tidak terpengaruh. Stok pangan di Jatim masih aman. Tidak ada masalah sampai akhir tahun 2010 ini,’’ jelas Syaifulloh Yusuf.
Meski begitu, dia mengakui bahwa cuaca yang ekstrem dan hujan deras dengan intensitas yang cukup tinggi dan lama diakui sangat menyulitkan para petani. Banyak petani yang mengeluh trhadap kondisi cuaca yang ekstrim tersebut.
Dia contohkan keluhan yang dialami petani tembakau, jagung, padi, palawija, dan lain sebagainya. Menurut dia, hujan yang turun dengan deras secara tiba-tiba sering membuat rusak tembakau yang sedang dijemur para petani.
Begitu juga dengan petani jagung dan padi. Mereka selalu kerepotan saat menjemur padi dan jagungnya jika tiba-tiba terjadi hujan. Kendati begitu, kata dia, pemprov tidak bisa berbuat banyak. Alasannya, cuaca itu tak bisa diatasi dengan teknologi secanggih apa pun.
Justru, lanjut dia, masyarakat diminta untuk bisa menyiasati pengaruh cuaca ekstrem itu dengan baik. ‘’Kalau sudah terlihat mendung, ya cepat-cepat saja tembakau, jagung, atau padinya yang dijemur dimasukkan. Jangan sampai keduluan hujan,’’ paparnya.
Dengan begitu, tembakau, jagung dan padi yang dijemur bisa terselamatkan dari hujan. Sebab, tidak akan mengalami kerusakan akibat hujan. ’’Karena itu, masalah anomali cuaca ini tergantung pada pintar-pintarnya petani menyiasati,’’ tuturnya.