Kamis 30 Sep 2010 02:10 WIB

Terima Telepon, Tewas Disambar Petir

Rep: Asan Haji/ Red: Endro Yuwanto
Diperkirakan petir akan mengiringi hujan di kawasan Jabodetabek, Minggu (28/3)
Foto: corbis
Diperkirakan petir akan mengiringi hujan di kawasan Jabodetabek, Minggu (28/3)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Keluarga Sugianto, warga Ngadap, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang hanya bisa melepas dengan kesedihan saat pemakaman dilakukan di desa setempat, Rabu (29/9). Sugianto, 35 tahun meninggal dunia, setelah disambar petir kala berteduh sambil menerima telepon di ladang.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan, Sugianto saat hujan lebat berteduh di gubuk yang ada di ladang, Selasa. Saat itu, dia bersama Wakomek sedang mencari rumput sambil membawa handphone selulernya.

Ada kemungkinan, Sugianto itu meninggal dunia, menurut Wakapolres Malang, Kompol Anjas Gautama Putra, karena menerima telepon di tengah derasnya hujan. Kala itu, ada petir. ''Sambaran petir itu merambat melalui sinyal HP korban,'' katanya.

Dugaan Wakapolres itu ditunjukkan dengan beberapa indikasi. Di antaranya, ponsel korban hancur. Ponsel itu ditemukan polisi saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, kondisi tubuh korban gosong. Sehingga, kesimpulan sementara, Sugianto meninggal dunia karena disabar petir.

Kepala Desa Ngabab, Amin Affandi memperkuat dugaan Wakapolres Malang itu, Sebab, menurut dia yang ikut mengevakuasi jasad korban dari dalam gubuk di tengah ladang, saat kejadian memang terjadi hujan deras. Suara petir mengiringi hujan deras tersebut.

Hal senada juga diungkapkan Wakomek, tetangga korban yang ikut mencari rumput. Menurut dia, saat hujan mereka berteduh di gubuk. Lalu di HP Sugianto tiba-tiba berdering. Sugianto langsung menerima sinyal panggilan itu. Secara bersamaan, petir menyambar. Sehingga, Suganto tewas seketika. Sedangkan Wakomek harus menjalani perawatan secara intensif di RSSA Malang.

Karena itu, Wakapolres Malang Anjas Gautama mengingatkan masyarakat agar tidak sekali-kali menghidupkan HP saat hujan deras jika berada di lapangan terbuka. Termasuk di persawahan atau ladang. Sehingga, tidak mengakibatkan kejadian yang fatal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement