Kamis 21 Oct 2010 03:18 WIB

Di Medan, Foto SBY Dibakar dalam Demo Setahun SBY-Boediono

Rep: Nian Poloan/ Red: Endro Yuwanto
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Demo memperingati satu tahun pemerintahan SBY-Boediono juga

berlangsung di Medan, Sumatra Utara (Sumut), Rabu (20/10). Sekitar 250 orang dari berbagai lembaga mendatangi Gedung DPRD Sumut. Selain menyampaikan aspirasi, ada pula aksi teatrikal dengan mengenakan

topeng babi dan pembakaran foto Presiden SBY.

Dalam aksi teatrikal yang dipagelarkan, pemakai topeng babi yang terbuat dari kertas memaksudkan pemerintahan SBY sebagai kapitalis yang menentukan arah kebijakan pemerintahan yang tidak prorakyat.

Dalam orasinya mereka secara terbuka menyatakan pemerintahaan SBY telah gagal dalam mensejahterakan dan memberikan ketenteraman kepada rakyat.

Aksi demonstrasi ini digagas tiga kelompok massa berbeda. Masing-masing menamakan diri Gerakan Bersama Tangkap Koruptor (Gertak), Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) dan Gerakan Mahasiswa Medan Bersatu (GMMB). Dalam pernyataan sikap yang dibacakan, mereka mengecam pemerintahan SBY-Boediono yang dinilai tak berpihak kepada rakyat dalam berbagai kebijakannya.

"Kami menilai pemerintahan saat ini gagal melaksanakan amanah rakyat, gagal menyejahterakan rakyat," kata Johan Merdeka, salah satu koordinator aksi demo tersebut.

Dalam aksi ini, massa juga melakukan pembakaran foto SBY. Aksi tersebut sempat coba dicegah aparat keamanan, namun upaya tersebut dihalang-halangi pendemo. Untuglah tidak sempat terjadi keributan antara aparat dengan pendemo.

Kendati jumlah massa hanya sekitar 250 orang, namun polisi yang berjaga setidaknya dua kali lebih banyak dari itu. Kepala Kepolisian Daerah Sumut Irjen Pol Oegroseno terlihat memantau langsung aksi demo

itu. Penjagaan ketat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Sejauh ini aksi demo berjalan tertib, kendati menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan, seperti Jl Balai Kota, Jl Imam Bonjol, Jl Pengadilan, dan Jl Kapten Maulana Lubis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement