REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Chevron Pacific Indonesia membantah ada pipa minyak yang meledak sebagaimana diberitakan kantor berita antara yang kemudian dikutip republika.co.id, Kamis (28/10).
Menurut Corporate Communications Manager Chevron Pacific Indonesia (CPI), Santi Manuhutu, yang terjadi adalah kebocoran pipa yang dioperasikan PT CPI. "Kebocoran pipa terjadi sekitar pukul 06.00 WIB Kamis pagi di Tanah Putih, Kabupatan Rokan Hilir. Lokasi kejadian sekitar 100 km di utara Kota Duri,'' ujar Santi dalam surat elektronik yang diterima republika, Jumat (29/10).
Menurut Santi, petugas lapangan dan peralatan CPI langsung tiba di tempat kejadian untuk menanggulangi kebocoran tersebut. Kebocoran pipa pun telah diatasi dan perbaikan pipa sudah dilakukan dan selesai hari Kamis. ''Pembersihan area maupun rumah warga masih terus dilakukan oleh petugas lapangan," jelasnya.
Hingga saat ini penyebab kejadian sedang dalam tahap penyelidikan. Namun, kejadian ini tidak berdampak pada produksi PT CPI.
"Dua anak setempat yang berada di sekitar lokasi langsung dibawa ke klinik CPI di Bangko untuk mendapatkan perawatan medis ringan. Warga tersebut telah kembali ke rumah masing-masing," jelas Santi.
Sebelumnya republika.co.id, mengutip kantor berita antara yang memberitakan bahwa pipa minyak CPI meledak. Dalam berita itu disebutkan bahwa pipa minyak mentah PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) meledak di Desa Manggala Jonson, Kelurahan Banjar 12, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Kamis (28/10) yang mengakibatkan dua anak terluka.
CPI, kata Santi, ingin memberikan klarifikasi. Sebab, tidak benar jika dikatakan ada korban luka bakar parah.
''Lokasi kejadian juga sangat jauh dari kota Pekanbaru sehingga ada kemungkinan deviasi informasi,'' tegasnya. ''Kami juga menyimpan foto dari kedua anak yang dikabarkan menderita luka bakar itu. Mereka baik-baik saja.''