Selasa 02 Nov 2010 08:55 WIB

Kabut Tebal Selimuti Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK--Kabut tebal menyelimuti Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, sehingga tidak terlihat jelas lava pijar dan asap berwarna putih kelabu yang dimuntahkan dari letusan gunung api aktif tersebut.

Petugas pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Jumono, ketika dikonfirmasi, Senin, menjelaskan sepanjang malam hingga siang kondisi letusan asap maupun lava pijar tidak terlihat jelas dari pesisir pantai Anyer karena kabut tebal itu.

"Kegempaan vulkanik Anak Krakatau terus mengeluarkan muntahan material dari kawah gunung, tapi karena diselimuti asap tebal kami tidak bisa melihatnya," katanya.

Sepanjang Minggu (31/10) getaran vulkanik Anak Krakatau mencapai 585 kali kegempaan, dan antaranya vulkanik A (dalam) 31 kali, vulkanik (dangkal) 228 kali, letusan 178 kali dan embusan 148 kali.

Sejauh ini, frekuensi kegempaan dan letusan Anak Krakatau masih fluktuatif dengan interval tiga sampai 10 menit.

Karena itu, sejak awal Oktober 2010 hingga kini Anak Krakatau tetap dalam status waspada.

Nelayan dan wisatawan tidak diperbolehkan untuk mendekati kawasan gunung tersebut karena sangat membahayakan bagi keselamatan jiwanya.

Pusat Vulkanologi dan Migitasi Bencana Geologi (PVMBG), hingga kini memberikan rekomendasi dengan radius dua kilometer dari titik letusan. "Kami mengimbau nelayan dan wisatawan jangan mendekati kawasan gunung merapi ini karena bisa membahayakan," ujarnya.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement