REPUBLIKA.CO.ID, MENTAWAI--Kabar terbaliknya kapal yang mengangkut wartawan ANTV dan relawan Energi Sumber Daya Mineral tidak benar. Sejumlah relawan dan wartawan menepi ke pulau untuk menghindari badai.
"Siapa bilang terbalik, orang tua saya sampai menangis gara-gara kabar itu," ujar wartawan ANTV, Dwi Anggia sesampainya di dermaga Sikakap, Selasa (2/11).
Menurut Dwi, kapal kayu yang ditumpangi terjebak badai saat hendak menuju Purourougat. Kapal kemudian menepi di salah satu daerah di Malakopa. Di sana, dia bersama teman lainnya berjalan selama lima jam untuk mencapai Muntai.
"Malam hari kami tidur dijalan sambil berlindung pakai daun kelapa. tidak ada makanan," tuturnya sambil tersenyum lelah.
Mengingat cuaca yang buruk pagi harinya, dia memutuskan untuk balik lagi ke Kecamatan Sikakap, Pagai Utara yang merupakan posko bencana. Sementara beberapa orang temannya yang lain tetap ada yang memutuskan ke Purourogat.
Penanggung Jawab Sukarelawan Energi Sumber Daya Mineral Sofyan mengatakan jumlah keseluruhan penumpang ada 37. Mereka jalan dengan menggunakan enam kapal. Satu kapal berisikan sembilan orang telah balik ke Sikaka, sedangkan lima kapal lain melanjutkan ke Purourougat untuk menyalurkan bantuan. "Kami meminta mereka untuk balik, karena cuaca tidak memungkinkan, sekarang ada yang jemput," tuturnya.