Rabu 03 Nov 2010 02:05 WIB

Pemberian Bantuan Mentawai Belum Merata

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Endro Yuwanto
Mentawai pasca gempa bumi
Foto: antara
Mentawai pasca gempa bumi

REPUBLIKA.CO.ID, MENTAWAI--Memasuki pekan pertama pasca gempa bumi dan tsunami yang melanda Kepulauan Mentawai, koordinasi pemberian bantuan belum berjalan dengan baik. Selain belum merata, antara bantuan yang diberikan dengan kondisi pengungsi juga kurang sesuai.

"Banyak orang memberikan seperti mie, tapi bagaimana kami mau makan, alat masaknya saja tidak ada," ujar Nesti (34 tahun), warga dusun Tarparaboat, Kecamatan Malakopa, Pagai Selatan, kepada Republika Senin (1/11) Sore.

Apalagi, lanjut Nesti, bahan makanan seperti mie kurang sesuai dengan kondisi perut para pengungsi khususnya anak-anak. "Banyak anak-anak mencret kalau makan mie," tuturnya.

Saat ditemui, dia bersama pengungsi lain sedang mendapat pengobatan gratis oleh relawan di salah rumah ibadah yang tidak hancur saat tsunami menerjang desa itu Senin (25/10) kemarin.

Menurut Nesti pemberian bantuan memang masih sangat terbatas. Selain bahan makanan dan alat masak, pakaian juga sangat kekurangan. Begitupun peralatan makanan seperti piring atau pun gelas. "Ini dari kemarin kita pakai pakaian yang sama ," sela Remi (50) pengungsi yang lain.

Nesti yang kehilangan dua orang anaknya dalam tsunami Mentawai mengaku kini sudah tidak punya harta benda berharga lagi. Semua habis tergulung ombak besar.

Soal info adanya pemberian bantuan untuk penyediaan rumah dia tidak mengetahui tentang itu. "Kami tidak tahu tapi memang baiknya ada relokasi ke tempat lebih tinggi," ujarnya.

Sekadar gambaran, dusun Tarparaboat berada di Kecamatan Makalopa Pagai Selatan atau berjarak sekitar 20 mil dari Kecamatan Sikakap (posko bencana), Pagai Utara. Jarak tempuh mencapai jam perjalanan.

Pantauan Republika di lapangan dusun Taparaboat termasuk yang hancur terkena tsunami. Rumah yang berada di pesisir pantai rata dengan tanah.

Kepala Biro Operasional Polda Sumbar Kombes Pol Suwardi mengatakan, salah satu kendala dalam pengiriman bantuan adalah cuaca. Faktor alam ini yang tidak bisa dihindarkan sehingga penyalurannya menjadi terhambat. "Anda lihat sendiri kan badainya," kata dia.

Suwardi menambahkan penyaluran bantuan gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Mentawai hanya akan di fokuskan buat korban bencana. Warga yang mengungsi namun tidak menjadi korban tidak menjadi prioritas.

Sementara itu, sampai dengan Selasa (2/11) bantuan terus mengalir dan menumpuk di Kecamatan Sikakap, Pagai Utara. Sayangnya pendistribusian barang ke sejumlah dusun baik melalui jalur darat dan laut sering terkendala oleh cuaca yang tidak menentu. Selain itu, jenis barang yang disalurkan juga masih sama yakni berupa bahan makanan mentah tanpa alat masak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement