Rabu 03 Nov 2010 08:00 WIB

Drama Penyanderaan Anak Balita Berakhir Setelah 16 Jam

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--Drama penyanderaan yang dilakukan seorang paman, yakni Kenjek (33) terhadap Ilham, ponakan sendiri (5) sejak Selasa pagi (2/11) di Kota Samarinda, Kaltim berakhir setelah berlangsung selama 16 jam dengan suasana menegangkan. Dilaporkan ANTARA bahwa polisi berhasil membebaskan korban yang baru duduk di TK (taman kanak-kanak) itu saat tersangka tertidur lelap.

Kondisi korban cukup memprihatinkan karena kelelahan akibat disekap di dalam sebuah kamar yang gelap dan pengap di rumahnya di Jalan Wahid Hasyim Gang Sepakat 2 RT. 39 Kelurahan Sempaja, Samarinda selama lebih 16 jam atau sejak 05.30 Wita. Tim negosiator yang sempat membujuk Kenjeq agar keluar dari kamar, berhasil menuntun Ilham untuk membuka kunci kamar yang dikunci dari dalam.

Saat pintu terbuka, polisi langsung menyergap ke dalam kamar dan langsung mengevakuasi murid TK Darul Falah 10 tersebut keluar dari sekapan pamannya. Dalam kondisi tidak mengenakan baju, Ilham yang terlihat sangat ketakutan terus berteriak histeris memanggil ibunya.

Kenjeq yang mengetahui korbannya lolos langsung bangun kemudian mengunci kembali pintu kamar tersebut.

Polisi dibantu beberapa personil TNI dan warga kemudian berupaya mendobrak pintu kamar. Upaya itu akhirnya membuahkan hasil dan petugas berhasil mengamankan mandau (senjata tajam khas Dayak) dari tangan Kenjeq yang sebelumnya digunakan untuk mengancam korban ketika melakukan penyenderaan.

Kenjeq akhirnya berhasil dilumpuhkan dan langsung dibawa ke Polsekta Samarinda Utara. Elisa (33) ibu korban menuturkan bahwa saat kejadian terjadi itu tengah mengemasi barang untuk pulang ke kampung halaman mereka di Long Bagun, Kabupaten Kutai Barat. "Saat itu, Kenjeq tiba-tiba mengunci kamar dan menyebak Ilham. Dia sempat mengatakan, jika pintu terbuka, mereka akan mati," ujar Elisa yang mengaku tidak tahu alasan Kenjeq yang masih kerabat dekat Ebong AS, suaminya.

Kenjeq kata Elisa baru empat hari pulang dari Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur. "Dia (Kenjeq) dan suami saya bekerja di hutan sebagai pencari kayu Gaharu dan Sarang Burung Walet. Sejak Juni 2010 mereka masuk hutan dan baru empat hari yang lalu Kenjeq pulang dan mengatakan suami saya masih di hutan," katanya.

"Sejak empat hari berada di rumah Kenjeq tidak memperlihatkan gelagat yang aneh. Dia sempat keluar rumah sekitar pukul 03. 00 WITA dan kembali ke rumah sekitar pukul 04. 00 WITA dan tak lama, dia langsung menyekap Ilham," ujar ibu korban mengungkapkan. Polisi kini masih memeriksa tersanga secara itensif guna mengetahui motif maupun kondisi kejiwaan tersangka.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement