REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Aktivitas vulkanik Gunung Merapi sepanjang Selasa (2/11) masih fluktuatif dan cenderung meningkat. Berdasarkan pantauan dari ruang monitoring Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, pada pukul 20.55 WIB dan 21.10 WIB kembali terjadi luncuran awan panas.

Menurut Kepala Seksi (Kasi) Pengamat Gunung Merapi, Sri Suwati mengatakan, luncuran awan panas yang sebelumnya didahului guguran lava pijar kembali mengarah ke Kali Gendol. "Namun kepulan asap awan panas terbawa angin ke arah barat Gunung Merapi" ujarnya, Selasa (2/11).

Sementara itu, berdasarkan pemantauan --baik secara seismik maupun visual-- gunung ini kembali menunjukkan peningkatan aktivitas. Hal ini ditandai oleh terjadinya gempa multiphase (MP) sebanyak 60 kali, 119 kali gempa guguran serta luncuran awan panas yang tercatat 10 kali.

Intensitas kegempaan di puncak Gunung Merapi ini terpantau meningkat pada periode pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Dimana pada periode ini terjadi lima kali luncuran awan panas dengan jarak jangkauan serta ketinggian yang bervariasi. Mulai dari jarak luncur 300 meter hingga 800 meter.

Terkait dengan kondisi ini, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih menyatakan status Gunung Merapi masih tetap Awas (level 4). "Karena aktivitas vulkanik yang tetap masih tinggi," imbuhnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika