REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Sebanyak 12 warga Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditemukan tewas akibat awan panas Merapi, Jumat. Seluruh jenazah saat ini sedang dievakuasi tim SAR dan Kopassus untuk dibawa ke Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta untuk diautopsi, demikian keterangan dari Tim SAR Daerah Istimewa Yogyakarta.
Puluhan warga yang menjadi korban letusan Merapi mayoritas merupakan warga pinggiran Kali Gendol. Korban terkena luka bakar akibat lava yang mengalir di pinggiran kali. "Lava itu menghasilkan awan panas yang kemudian melukai warga sekitar," kata Wowo, warga sekitar Kali Gendol, Jumat pagi (5/11).
Wowo sendiri datang ke rumah sakit bersama salah satu korban, Rasminah. Dijelaskannya aliran lava yang mendera tidak diprediksi warga. Masyarakat umumnya tetap bertahan di rumahnya karena merasa di zona aman. "Jarak desa dengan lereng sekitar 15 km," katanya.
Masih menurut Wowo, masih banyak korban yang kini belum terevakuasi. Hal ini disebabkan masih mengalirnya lava yang memancarkan uap yang panas. "Banyak Mas korbannya. Masih banyak yang belum dievakusi mengingat kondisi," tambahnya.