REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyayangkan sikap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang terus menolak rencana pembangunan jalan tol tengah kota. "Harusnya dia bisa bersikap melunak, jangan menolak sesuai keinginannya sendiri," katanya saat ditemui usai berziarah di makam Sunan Ampel, Surabaya, Jumat (5/11).
Menurut dia, pembangunan tol itu sudah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Surabaya yang kemudian diputuskan dalam Peraturan Presiden. "Kalau tidak ada RTRW dari Pemkot Surabaya, tentu tidak akan muncul pembangunan tol tengah kota itu," katanya.
Apalagi, lanjut Wagub, lambat laun kondisi lalu lintas di Kota Surabaya semakin macet akibat pertumbuhan kendaraan bermotor yang tak terkendali. "Belum lagi makin banyaknya investor di Kota Surabaya sehingga pembangunan jalan tol di tengah kota itu memang sangat mendesak dilakukan," katanya.
Seharusnya pembangunan jalan tol tengah kota itu sudah dimulai sejak tahun lalu, namun terganjal sikap Pemkot Surabaya. "Kalau memang menolak, alasannya apa. Jangan berdebat terus, sementara kemacetan terus berlangsung," kata mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal itu.
Saifullah menambahkan, sikap menolak tanpa memberikan solusi bagi masyarakat tak pantas ditunjukkan seorang kepala daerah. "Yang melantik dia sebagai wali kota itu Pak Gubernur. Pak Gubernur sendiri sebagai wakil pemerintah pusat di daerah," katanya mengenai sikap Wali Kota Surabaya yang dianggapnya selalu menentang kebijakan Pemprov Jatim itu.
Ia tak ingin situasi Kota Surabaya, terutama dalam pengaturan arus lalu lintas, seperti di Jakarta yang semakin semrawut dan tak terkendali. "Kota Surabaya harus lebih baik daripada Jakarta," kata Wagub mengingatkan.
Dalam beberapa kali kesempatan, Gubernur Jatim Soekarwo menyatakan bahwa untuk mengatasi kemacetan di Kota Surabaya salah satunya adalah dengan membangun jalan tol tengah kota.