REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Satu mayat berhasil dievakuasi dari kali Gendol. Tim SAR dan relawan menghentikan evakuasi karena ada ancaman lahar panas. Tim yang terdiri dari delapan relawan PKPU, tim SAR, dan anggota Kopassus segera lari menyelamatkan diri dari ancaman lanjutan awan panas atau wedhus gembel Gunung Merapi, Sabtu (6/11) pukul 10.00.
Padahal, ketika itu mereka sedang bersiap untuk mengevakuasi belasan mayat korban awan panas pada Jumat dini hari lalu, di kilometer 12 dari puncak Gunung Merapi, tepatnya di bantaran Kali Gendol, Dusun Ngepringan, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
''Hanya satu mayat yang berhasil dievakuasi, atas nama Mitigiono (60 tahun). Mayat istri, anak, dan adiknya masih tertinggal di dalam rumah,'' ungkap Kepala Dusun Ngepringan, Rubiso, kepada fotografer Republika, Imam Budi Utomo, yang ikut dalam rombongan relawan.
Saat proses evakuasi mulai dilakukan, terjadi hujan abu vulkanik. para relawan juga merasakan udara yang memanas dan mendapat kabar akan datangnya wedhus gembel. Tim evakuasi pun segera lari menjauh dari lokasi penemuan belasan mayat.