Senin 08 Nov 2010 22:33 WIB

Longsor Bukit Barisan Pagaralam Kian Meluas

REPUBLIKA.CO.ID, PAGARALAM--Bencana tanah longsor di kawasan Bukit Barisan, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, kian bertambah luas hingga melebih sepuluh titik. Pantauan di lokasi bencana, Senin pagi, menunjukkan bahwa tanah longsor masing-masing terjadi di Kelurahan Ujanmas sebanyak lima titik, di Kelurahan Bumiagung tujuh titik, Kelurahan Pagarwangi tiga titik, dan di Kelurahan Burungdinang empat titik.

Bencana tanah longsor tersebut kini lebih banyak mengarah ke lokasi pemukiman, ladang dan kebun kopi milik penduduk. "Memang bisa dikatakan pada 2010 ini cuaca hujan terjadi sepanjang tahun, sehingga ada sejumlah daerah rawan dan timbul bencana longsor serta banjir, termasuk kawasan bukit barisan di Kecamatan Dempo Utara," kata Camat Dempo Utara, Rusdi, di Pagaralam.

Pihaknya sudah melaporkan semua kejadian tersebut kepada wali kota terkait berbagai peristiwa di wilayah Kecamatan Dempo Utara, terutama pada puluhan titik di kawasan perbukitan. Menurut dia, hampir sepanjang jalur Bukit Barisan mulai dari Kelurahan Muarasiban hingga Kelurahan Burungdinang pada jalur sekitar 15 kilometer, ditemukan daerah yang dilanda longsor.

"Kebanyakan daerah longsor berada di sekitar perkebunan kopi, dan ada juga yang di kawasan hutan biasa," ungkap dia.

Rusdi menyebutkan, tanah longsor sesungguhnya telah terjadi sejak Desember 2009, menyebabkan ribuan batang kopi rusak, puluhan hektare ladang sayuran tertimbun tanah, termasuk beberapa petak sawah yang terbawa hanyut.

Ditanya soal penyebab itu, dia mengatakan, "Saya kurang paham apa penyebabnya, karena di Pagaralam baru kali ini terjadi longsor yang cukup banyak, sedangkan warga yang berkebun di lokasi itu sudah lebih dari 25 tahun."

Pria alumni APDN itu menyebutkan, kalau persoalan banjir memang lebih dimungkinkan karena adanya kerusakan hutan di kawasan Bukit Batok, Bukit Dingin dan Gunung Dempo, yang muara alur sungainya berada di daerah Dempo Utara. "Akan tetapi, upaya penanggulangan sudah dilakukan pemerintah dengan menebar ratusan ribu bibit pohon penghijauan, termasuk untuk kawasan hutan lindung," ujarnya.

Sementara itu Kepala Badan Kesbangpol dan PBA Pagaralam, Yapani Rachim, mengatakan dalam kurun waktu tiga tahun ini Pagaralam sering sekali mengalami bencana alam. Tahun 2008-2009 longsor terjadi di kawasan Lematang Indah hingga jalur utama putus sekitar 10 jam.

Selain itu juga bencana angin puting beliung yang menewaskan satu orang warga Rempasai, Kelurahan Dempo Selatan, serta banjir bandang rusak ratusan hektare sawah, termasuk daerah perbukitan longsor.

"Catatan kami puluhan titik Bukit Barisan dilanda longsor, puluhan irigasi rusak, ratusan hektare sawah juga rusak, termasuk longsor di kaki Gunung Dempo. Semuanya sudah kami laporkan secara tertulis kepada pemerintah setempat dan Pemerintah Provinsi Sumsel, dengan harapan dapat memberikan bantuan," ujar Yapani Rachim.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement