REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Lonjakan pengungsi di Kabupaten Klaten yang mencapai hampir 30% akan diimbangi dengan penambahan jumlah tenaga medis. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Ronny Rukminto, menyatakan saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan relawan medis dari Rumah Sakit Swasta untuk melayani kesehatan pengungsi.
"Kita tetap konsisten memantau. Kita telah menghubungi pihak dinas provinsi dan beberapa relawan dari swasta," ujar Ronny saat dihubungi republika, Senin (8/11). Ronny pun mengaku bantuan sudah mulai memasuki beberapa titik pengungsi yang masih dapat terjangkau.
Untuk efektifitas pelayanan medis, Ronny menjelaskan, tim medis tidak akan berada di titik pengungsian yang hanya berjumlah ratusan secara permanen. "Mereka akan mobile," jelasnya. Menurutnya, tim medis akan berkunjung ke titik-titik tersebut paling tidak sehari dua kali. Sedangkan untuk posko dengan pengungsi yang jumlahnya ribuan, ujarnya, tim medis akan membuka posko kesehatan secara permanen.
Soal kebutuhan obat, Ronny menjamin tidak akan terjadi kekurangan. Pasalnya ungkap Ronny, masih ada obat bantuan dari Kementerian Kesehatan yang masih dapat digunakan.
Sementara, Ronny mengaku terdapat peningkatan jumlah kunjungan pasien di posko-posko kesehatan pengungsi. Jumlah pengunjung saat ini, ujarnya, menjadi sekitar 300 pengunjung untuk satu posko. Meski demikian, Ronny mengungkap tidak ada penyakit berat yang dikeluhkan para pengunjung posko. Umumnya, ujar Ronny, mereka hanya mengeluhkan pegal-pegal dan ISPA.