REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN---- Perusahaan Listrik Negara Area Pelayanan Jaringan (PLN APJ) Klaten harus menelan kerugian ratusan juta rupiah akibat rusaknya sejumlah trafo di Kecamatan Kemalang. Kerusakan trafo tersebut disebabkan terjangan abu vulkanik di wilayah tersebut selama erupsi Gunung Merapi.
Menurut Asisten Manager PLN APJ Klaten, Djuremi, sekitar 25 trafo yang berada di Kecamatan Kemalang rusak. Kerugian ditaksir hingga ratusan juta mengingat harga satu trafo berkisar Rp 20 juta. “Untuk sementara kami belum dapat melakukan pengecekan terhadap trafo-trafo yang rusak karena berada di zona bahaya," ungkapnya kepada wartawan di Klaten, Kamis (11/11).
Petugas PLN, ujarnya, baru dapat membersihkan abu vulkanik di sejumlah titik. Kamis, petugas PLN membersihkan abu vulkanik di jaringan listrik seputar jalan Kepurun hingga Manisrenggo Klaten. “Kita masih harus tetap waspada, karena ini masih termasuk wilayah dengan radius kurang dari 20 kilometer dari puncak Merapi," ungkap Djuremi.
Lebih lanjut, dia menjelaskan satu trafo berkapasitas total 25 KVA dan biasanya dimanfaatkan untuk 50 hingga 75 pelanggan. Dengan perhitungan itu, maka sekitar 1.500 warga di sekitar wilayah tersebut tidak dapat menikmati aliran listrik. “Trafo yang masih belum rusak kita bersihkan agar masyarakat di Kecamatan Manisrenggo tetap dapat menikmati listrik, “ ujarnya.
Djuremi mengaku kerugian ratusan juta tersebut belum ditambah dengan tiang listrik dan kabel yang mengalami kerusakan akibat abu vulkanik Merapi. Diungkapkannya, satu tiang listrik harganya mencapai Rp 4 juta dan satu kilometer kawat bisa mencapai hingga Rp 25 juta. “Kita belum hitung berapa yang rusak, tapi saya harap kerugian tidak terlalu besar," ujarnya.