REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Data yang terpantau dari Pusat Komunikasi Kementerian Kesehatan, hingga Kamis (11/11) sore, korban meninggal akibat letusan Gunung Merapi mencapai 198 orang. Dimana 163 meninggal di Sleman, 17 di Magelang, 15 di Klaten dan tiga orang di Boyolali.
Sedangkan pengungsi hingga terakhir terpantau berjumlah 303.233 orang. Dan terbanyak berada di kabupaten Magelang sebanyak 82.994 orang. Pengungsi yang terpantau saat ini tersebar di sepuluh kabupaten kota, termasuk di dalamnya Bantul, Kendal, Purworejo dan Wonosobo.
Pos kesehatan yang didirikan bertambah lagi menjadi 442 pos dibanding sehari sebelumnya sebanyak 440 pos. Pos kesehatan mayoritas berada di Jawa Tengah sebanyak 362 pos dan Jogjakarta sebanya 80 pos.
Untuk membantu korban merapi, didirikan juga tiga rumah sakit lapangan yang seluruhnya berada di Magelang. Dinas Kesehatan Jogjakarta dan Kementerian Kesehatan juga melakukan penguatan terhadap Rumah Sakit Sardjito dalam melayani korban bencana.
Tsunami Mentawai
Sementara korban meninggal akibat bencana tsunami Mentawai hingga Kamis (11/11) sore terdata 448 meninggal. Sedangkan 40 orang lainnya masih dirawat inap. Pengungsi berjumlah 7.362 orang. Sementara petugas kesehatan terus melakukan pemantauan kesehatan lingkungan termasuk penyemprotan desinfektan.
Sebelumnya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono memaparkan bahwa saat ini sudah dibangun 20 hunian sementara (huntara) untuk korban tsunami Wasior Teluk wondama Mentawai.
Untuk membangun huntara dikerahkan 400 Pasukan Marinir, 400 Kodam Brawijaya, 150 bantuan kewilayahan dan 200 orang dari unsur masyarakat. Menko Kesra berharap ini akan lebih mempercepat pembangunan huntara.