REPUBLIKA.CO.ID, KALIANDA--Semburan abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau (GAK) mulai menghujani penduduk di Pulau Sebesi Kabupaten Lampung Selatan.
Kepala Desa Tejang Kecamatan Rajabasa Pulau Sebesi, Sharoni, mengatakan, di Rajabasa Jumat (12/11), abu vulkanik mengarah ke pemukiman penduduk setempat sejak dua hari lalu karena terbawa angin menuju utara.
Dia mengatakan, sebelumnya angin mengarah ke timur, namun beberapa hari terakhir terkadang menuju utara sehingga sebagian besar abu vulkanik menghujani pemukiman penduduk pulau yang ditempati sekitar 2.000 jiwa itu. Dia menjelaskan, antara Anak Krakatau dengan Pulau Sebesi berjarak sekitar 15 kilometer sehingga setiap mata angin mengarah ke timur selalu sampai pemukiman warga Pulau Sebesi.
Namun, kata dia, abu vulkanik tersebut belum memasuki tahap meresahkan warga karena sebagian besar masih beraktivitas seperti biasanya baik melaut maupun ke perkebunan di sekitar pulau itu. "Warga tidak khawatir dengan debu vulknik gunung api tersebut karena suda menjadi fenmena biasa saat aktivitas meningkat," kata dia.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Andi Suardi, mengatakan aktivitas gunung api itu tinggi meskipun intensitas letusan menurun.
Berdasarkan seismograf, pada Jumat siang tercatat terjadi letusan sebanyak 14 kali, gempa vulkanik dalam 43 kali, gempa vulkanik dangkal 58 kali, hembusan 102 kali dan gempa tremor sebanyak 177 kali.
Andi mengatakan, aktivitas letusan dan kegempaan menurun namun hembusan dan gempa tremor meningkat mencapai ratusan kali dalam sehari. "Aktivitas dapur magma GAK masih tinggi meskipun intensitasnya menurun,' kata dia.