REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali mengirim bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Mentawai. Bantuan yang diangkut Kapal Hiu Macan itu berupa 16 ton beras sardencis, sabun, odol, pembalut wanita, mie instan, teh, kopi, gula, dan pakaian bekas.
"Sebanyak 16 ton beras itu dimuat dari kapal barang Daeng Petanra, sedangkan dari posko bantuan sosial dimuat kebutuhan harian dan pakaian bekas tersebut," kata Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi KKP Soenan H. Poernomo, dalam siaran persnya, Ahad (14/11).
Menurut Soenan, bantuan yang diangkut Sabtu (13/11) itu akan disalurkan untuk Desa Malakopak, serta Dusun Lakau, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan.
Sementara itu, sebelumnya kata Soenan, ketika meninjau Mentawai beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad telah menyerahkan bantuan awal senilai Rp185 juta.
"Bantuan yang terdiri atas uang tunai, ikan olahan kalengan, serta biskuit tersebut disampaikan sebagai bentuk kepedulian karyawan KKP terhadap masyarakat yang terkena bencana," katanya.
Akan tetapi untuk selanjutnya, KKP juga merelokasi anggaran tahun 2011 sebesar Rp 15 miliar untuk membantu proses pemulihan Mentawai.
Masyarakat Mentawai, kata Soenan, akan mendapat bantuan terkait mata pencaharian alternatif, di antaranya melalui dukungan pengembangan paket usaha perikanan budidaya. KKP juga akan membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan. ''Sebagian anggaran yang direlokasi KKP akan digunakan untuk rehabilitasi Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap, rumah nelayan tahan bencana, penyediaan kapal nelayan, serta karamba jaring apung," jelasnya.
Sedangkan untuk rekonstruksi, KKP akan membantu dalam penyusunan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, penataan kembali ruang/kawasan sesuai hasil-hasil mitigasi bencana pesisir-laut, serta rekonstruksi pemukiman nelayan dan sarana prasarana pendaratan ikan berbasis mitigasi bencana.
KKP menaksir kerugian materil akibat bencana tsunami Mentawai mencapai Rp 46,36 miliar. Sedangkan menurut pakar tsunami Subandono Diposaptono, besarnya jumlah korban dan kerugian di Mentawai disebabkan banyaknya kawasan perkampungan terletak di pantai yang landai pada teluk atau tanjung. "Konsentrasi energi tsunami yang besar di kawasan itu pun tidak diredam oleh tanaman pelindung yang memenuhi syarat," ujarnya menambahkan.