REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Diperkirakan sekitar 30 persen pengungsi di daerah Klaten dan Magelang akan kembali ke rumahnya masing-masing. Ini terjadi menyusul adanya penurunan radius jarak aman dari bahaya erupsi Gunung Merapi
"Saya meminta bantuan TNI dan Polisi untuk mendata wilayah yang dapat ditinggal dan jumlah pengungsi yang bisa memasuki daerah aman tersebut, pendataan akan kami lakukan selama 1x24 jam," papar Kepala BNPB Syamsu Maarif, di Media Center posko utama PNBP, Ahad (14/11). Sedikitnya, lanjut dia, disediakan sebanyak 102 kendaraan dari TNI dan 60 kendaraan dari Polisi untuk mengangkut pengungsi ke rumahnya dari barak pengungsian.
Dia menyatakan, pihaknya juga akan menggeser titik-titik logistik ke tempat yang baru untuk memback-up sementara kebutuhan para pengungsi yang telah menempati rumahnya. "Meski sudah menempati rumahnya, pengungsi juga masih membutuhkan logistik," tegasnya.
Selain itu, lanjut Syamsu, pihaknya akan menyertakan anak muda yang merupakan bagian dari keluarga yang diperbolehkan pulang untuk mengecek kondisi terakhir rumahnya. Jika kondisi rumahnya cukup kotor dan butuh dibersihkan, maka pihaknya yang dibantu TNI dan polisi akan membantu untuk membersihkannya terlebih dahulu. "Biarkan para orang tua dan lansia tetap dipengungsian sampai rumahnya bersih," paparnya
Syamsu menambahkan, untuk pengungsi yang diketahui rumahnya rusak lantaran terkena dampak amukan Merapi, pihaknya mengupayakan adanya pembangunan shelter (tempat tinggal) sementara untuk para pengungsi. "Nanti kita lihat dulu berapa jumlahnya, setelah itu kami akan tindaklanjuti untuk membangun hunian sementara," tukasnya.