REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Kepolisian Daerah Jawa Tengah memaksimalkan pengamanan zona bahaya Gunung Merapi di tiga kabupaten melalui pembentukan satuan tugas yang bekerja di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Polda Jateng Irjen Pol Edward Aritonang di Klaten, Senin, mengatakan, personel satgas akan menjaga ketat batas-batas zona rawan bencana dan jalur evakuasi di Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Magelang.
Kawasan rawan bencananya itu telah dipetakan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kawasan rawan bencana di Kabupaten Klaten dan Boyolali, lanjut dia, berada di radius 10 kilometer dari puncak Merapi, sedangkan jarak aman yang dipetakan untuk Kabupaten Magelang adalah 15 km. "Selain menjaga batas zona aman Merapi, para personel juga diminta untuk menyisir kawasan-kawasan tersebut untuk memastikan kekosongannya dari aktivitas warga lereng Merapi," kata Kapolda.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya telah membekali personel satgas dengan sepeda motor trail untuk menjangkau kawasan yang sulit ditempuh serta mengamankan permukiman yang ditinggalkan para warga.
"Untuk saat ini, satgas dikonsentrasikan pada Kabupaten Klaten yang memiliki pengungsi yang terbanyak dibandingkan Magelang dan Boyolali," katanya.
Di kabupaten yang dipetakan 10 kilometer dari puncak Merapi sebagai zona aman tersebut, Edward mengatakan, sebanyak 24 armada truk dikerahkan Polda Jateng untuk membantu proses pemulangan warga dari berbagai titik lokasi pengungsian di kawasan kota. "Dengan dipersempitnya zona aman dari 20 kilometer menjadi 10 kilometer, dapat dipastikan eksodus besar-besaran warga akan terjadi," kata dia.
Namun, lanjut dia, pihaknya tetap mengimbau para pengungsi yang bertempat tinggal di radius 10 km dari puncak Merapi untuk tetap berada di pengungsian sebelum keadaan gunung yang terletak di perbatasan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut dipastikan aman.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda bersama 31 Kepala Kepolisian Resor di 31 kabupaten dan kota se-Jateng memberikan bantuan berupa kebutuhan wanita, bayi, dan anak kepada para pengungsi di posko Pemkab Klaten. Selain mengunjungi para pengungsi di Klaten, rombongan sempat mengunjungi Kabupaten Magelang dan Boyolali.