REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL--Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta petani ikan untuk mewaspadai lahar dingin yang terbawa air sungai dan mengalir ke kolam perikanan milik petani ikan di daerah ini. "Lahar dingin yang terbawa sungai membuat kualitas air itu kurang baik bagi sektor perikanan, sehingga petani ikan diimbau mewaspadai aliran air sungai yang mengarah ke kolam ikan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul Edy Mahmud Hidayat di Bantul, Kamis.
Menurut dia, lahar dingin atau material vulkanik akibat letusan Gunung Merapi yang terbawa hujan mengaliri sejumlah sungai yang bermuara ke Bantul, kondisi ini akan mempengaruhi perikanan yang memanfaatkan air sungai itu. "Oleh sebab itu kami imbau petani ikan waspadai, petani ikan dapat menutup sementara aliran air sungai yang tercampur lahar dingin yang diarahkan ke kolam hingga kandungan lahar dingin hilang terbawa arus," katanya.
Ia mengatakan, air yang terkena material vulkanik atau lahar dingin menyebabkan kadar oksigen air semakin berkurang, sehingga menyebabkan ikan terganggu dan mengakibatkan ikan mabuk bahkan mati. "Jika tidak segera diantisipasi maka dikhawatirkan dapat mempengaruhi produksi perikanan di Bantul, serta mengancam keselamatan benih ikan sendiri," katanya.
Lebih lanjut, kata dia tumpahan material vulkanik Gunung Merapi yang terkena hujan mengaliri sejumlah sungai yang mengarah ke Bantul, diantaranya sungai Code, Gajah Wong dan Winongo di mana sejumlah petani ikan di daerah ini sebagian memanfaatkan air sungai untuk mengairi kolam perikanan. "Untuk tetap dapat melanjutkan budidaya perikanan petani ikan dapat menggunakan air sumur ataupun air tanah dengan memanfaatkan pompa air bantuan dari pemerintah kabupaten (Pemkab)," katanya.
Ia mengatakan, akibat material vulkanik membuat ikan milik petani ikan mati, tercatat sebanyak 28.700an ekor mati dari budidaya karamba, perairan umum atau ikan tangkap sebanyak 1.900-an ekor mati, sedangkan perikanan di kelompok budidaya ikan sebanyak 721.030 ekor mati.
"Tidak hanya itu perairan yang tercemar material vulkanik berdampak negatif dalam jangka panjang karena akan melumpuhkan benih ikan itu sendiri, kami minta petani ikan waspada dan menutup saluran air ke kolam yang memanfaatkan air sungai yang terkena lahar dingin," katanya.