Kamis 25 Nov 2010 04:54 WIB

Pengungsi Merapi Mengemis, BNPB Tuding Data tak Lengkap

Rep: Indah Wulandari/ Red: Endro Yuwanto
Pengungsi Merapi
Pengungsi Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Masalah pendataan pengungsi disebut-sebut sebagai penyebab adanya para pengungsi yang meminta-minta bantuan di pinggir jalan. Pasalnya, bantuan diberikan sesuai data dari dusun hingga kabupaten.

"Itu karena masalah pendataan. Kami tak bisa identifikasi satu per satu pengungsi," ujar Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sugeng Tri Utomo, Rabu (24/11).

Sugeng mengakui, pihaknya menerima laporan terkait hal tersebut. Hanya saja,imbuhnya, BNPB tak bisa memberikan bantuan langsung pada pengungsi yang mengaku tak mendapat jatah bantuan. ''Ini karena menyangkut manajerial distribusi bantuan yang disalurkan melalui pemkot maupun pemkab masing-masing,'' jelasnya.

Mekanisme pembagian jatah hidup (jadup) warga lereng Merapi sudah diatur dan akan dibagikan setelah warga diizinkan pulang dari pengungsian. Jadup dibagikan kepada warga yang masuk radius 5 km Gunung Merapi, dengan perincian jatah untuk enam bulan ke depan.

Sementara, warga yang bermukim di radius lima hingga 10 km akan mendapatkan jatah hidup selama empat bulan, sedangkan radius 10 hingga 20 km akan mendapat selama tiga bulan ke depan. Setiap jiwa akan mendapatkan beras sebesar 0,4 kg berat per orang/hari dan uang lauk pauk Rp 5000 per orang/hari.

Polisi merazia sejumlah pengungsi letusan Gunung Merapi yang mengemis di sepanjang Jalur Selo, Ketep, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (20/11). Aksi warga itu dianggap meresahkan dan tidak mendidik anak-anak yang ikut mengemis.

Polisi juga mendata seluruh warga yang mengemis. Tujuannya, memastikan apakah mereka benar-benar warga Selo. Setelah itu, para pengungsi yang terjaring kembali dilepas. Sebagian warga menilai, para pengungsi mengemis karena mereka kehilangan mata pencarian. Selain itu. lahan warga belum bisa digarap dan hewan ternak banyak yang mati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement