Jumat 26 Nov 2010 07:14 WIB

Status Awas Bromo Dipertahankan Tiga Hari

Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Status awas (level IV) Gunung Bromo akan dipertahankan selama tiga hari ke depan, meskipun aktivitas vulkanik gunung api berketinggian 2.329 meter dari permukaan air laut itu mengalami penurunan."Kami mendapat laporan dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) status awas Bromo dipertahankan sampai tiga hari ke depan," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, aktivitas Gunung Bromo mengalami penurunan. Secara visual, asap yang keluar dari kawah berwarna putih dan tidak lagi cokelat seperti dua hari sebelumnya. Meskipun demikian, dia tetap mengingatkan masyarakat sekitar untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya karena sewaktu-waktu letusan Gunung Bromo bersifat eksplosif.

Gubernur telah memberikan kepercayaan penuh kepada Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin, sebagai penanggung jawab menangani masyarakat sekitar Gunung Bromo. Pria yang akrab disapa Pak De Karwo itu, juga menunjuk kepala Polres Probolinggo dan komandan Kodim setempat sebagai ketua tim penanganan pengungsian.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim telah menyiagakan sedikitnya 500 orang tenaga sukarelawan untuk membantu proses evakuasi. "Kami juga siap mengeluarkan dana bencana yang jumlahnya mencapai Rp50 miliar dalam APBD," tutur Gubernur menambahkan.

Menurut rencana, Kepala PVMBG Surono, akan memaparkan perkembangan aktivitas Gunung Bromo di depan Wakil Presiden Boediono. Wapres dijadwalkan membuka Kongres II Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Surabaya, Jumat (26/11).

Gunung api yang berada di wilayah perbatasan empat kabupaten, Pasuruan, Probolinggo, dan Malang serta Lumajang itu, berstatus awas sejak Selasa (23/11) pukul 16.30 WIB setelah terjadi gempa tremor secara terus-menerus dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dan mengeluarkan asap putih setinggi 300-400 meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement