REPUBLIKA.CO.ID, MALANG-–Warga Dusun Jarakijo, Ngadas dan Gubuklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang (kawasan di Malang yang paling dekat dengan Gunung Bromo) masih aman. Meski hembusan angin dari Gunung Bromo menuju ke arah Barat Daya, namun kawasan yang memiliki kedekatan sekitar 10 kilo meter gunung tersebut belum terganggu material letusan vulkanik.
‘’Sampai saat ini warga masih aman-aman saja. Tidak merasakan bau menyengat dari blerang dari letusan Bromo. Apu vulkaniknya pun tidak sampai ke sini,’’ kata Muntahi, warga Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jatim, Sabtu (27/11).
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Aprilianto yang membentuk posko di Ngadas juga mengakui hal yang sama. Menurut dia, warga Ngadas, bahkan juga warga Dusun Jarakijo yang merupakan kawasan tertinggi di Kabupaten Kabupaten Malang dan berdekatan dengan Bromo itu juga belum merasakan dampak letusan Bromo.
Meski begitu, menurut Aprilianto, PMI Kabupaten Malang bersama Pemkab Malang sudah membuat posko penanganan dampak bencana letusan Gunung Bromo. Ada lima anggota PMI yang siaga di kawasan tersebut.
Mereka bergabung dengan tim SAR dan Satuan Penangulangan Bencana (Sataga). Di posko tersebut, mereka juga melakukan sosialisasi pada masyarakat terkait dengan bencana letusan Bromo itu. ‘’Jadi, warga di sana sudah siap jika sewaktu-waktu letusan Bromo melanda kawasan tersebut,’’ jelasnya.
Bahkan, sesuai rencana, mulai Sabtu (27/11) pagi PMI mengirimkan enam anggotanya lagi ke kawasan Ngadas. Mereka akan memberikan pengarahan, pelatihan, serta praktik evakuasi pada warga terkait dengan letusan susulan Gunung Bromo.