REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Plastik penutup stupa Candi Borobudur yang berfungsi untuk melindungi stupa dari guyuran abu vulkanik dampak semburan awan panas Gunung Merapi, Sabtu, mulai dibuka.
"Aktivitas Gunung Merapi mulai reda dan tidak ada lagi hujan abu maka plastik penutup stupa kami buka," kata Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Marsis Sutopo di Magelang.
Beberapa orang pekerja terlihat melepas tali pengikat plastik yang menutup stupa, kemudian plastik diturunkan dan dilipat. Sebanyak 16 stupa di lantai 10 Candi Borobudur mulai ditutup plastik pada 15 November 2010.
Marsis mengatakan, waktu itu setiap terjadi luncuran awan panas di puncak Merapi, di wilayah Borobudur dan sekitarnya selalu hujan abu, padahal untuk melindungi batu-batu candi abu vulkanik itu harus segera dibersihkan.
"Agar proses pembersihan abu vulkanik yang menempel di batu candi bisa dilakukan di tengah kondisi sering terjadi hujan abu, maka stupa yang telah dibersihkan segera ditutup dengan plastik," katanya.
Ia menegaskan, karena sekarang kondisinya relatif aman maka penutup stupa itu segera dibuka. Jika terlalu lama ditutup juga tidak baik, karena sisa-sisa abu yang mengandung sulfur itu justru tidak bisa menguap keluar.
Hingga Sabtu, para petugas dari Balai Konservasi Peninggalan Borobudur dan para relawan masih melakukan aktivitas membersihkan abu dan pasir vulkanik di candi tersebut.
Para petugas dari Balai Konservasi Peninggalan Borobudur membersihkan stupa dan dinding candi, sedangkan para relawan membersihkan bagian lantai candi dan sebagian terlihat mengangkat pasir yang telah dimasukkan karung dibawa turun.
Para relawan yang ikut membersihkan candi antara lain, mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, komunitas seniman Borobudur, dan para santri dari Pondok Pesantren Miftaqurrahmah.