REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak semua pihak agar menjaga perdamaian di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Hal itu penting agar jalan panjang yang ditempuh menuju perdamaian itu tidak sia-sia. Presiden SBY menginginkan perdamaian yang telah dicapai menjadi modal untuk membangun kesejahteraan rakyat.
"Jangan biarkan ada pikiran dari siapapun, dari mana pun, untuk merobek kembali perdamaian di Aceh ini," kata Presiden SBY dalam peresmian program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dan penanaman Pohon Trembesi di Hutan Kota Banda Aceh, Senin (29/11). Acara tersebut dihadiri masyarakat Aceh dan pejabat pemerintah Kota Banda Aceh dan Provinsi NAD.
Presiden SBY mengatakan, perdamaian di Aceh telah ditempuh melalui banyak pengorbanan. "Mari apa yang telah kita capai, kita jadikan modal, kita jadikan prasyarat, kita jadikan prakondisi untuk membangun lebih baik lagi Aceh," ujar dia. Perdamaian di Aceh merupakan tujuan sejak lama, sehingga perdamaian itu jangan pernah disia-siakan.
Presiden mengaku telah beberapa kali mengunjungi Aceh, bahkan sudah mengunjungi Aceh ketika melakukan kampanye pilpres bersama Jusuf Kalla beberapa tahun silam. Presiden juga mengunjungi Aceh ketika terjadi tsunami pada 2004 silam. "Sambil memimpin, mengatasi, langkah-langkah tanggap darurat waktu itu, saya kembali menyerukan, mengajak semua pihak yang berselisih sebagai anak bangsa untuk benar-benar duduk bersama," katanya.
Presiden menambahkan, perdamaian itu dicapai dengan kondisi pasang surut. "Saya dan semua yang datang ke Bumi Aceh ketika itu ingin mencari solusi damai, solusi bermartabat, dan solusi yang baik atas konflik yang terjadi di Aceh lebih dari 30 tahun," jelasnya.
Ternyata, lanjut Presiden SBY, dalam perjalanannya muncul persoalan baru yang membuat jatuh bangun dan dirasakan seluruh masyarakat Aceh.
"Mengapa kami berselisih terus, saya tahu saudara-saudara kami dalam situasi yang mencekam, siang hari khawatir TNI salah terima kepada rakyat, malam hari rakyat pun khawatir kalau GAM juga salah terima kepada mereka," kata Presiden SBY. Oleh karenanya, lanjut dia, perdamaian Aceh hingga 2010 ini harus disyukuri karena perdamaian didasari dengan niat tulus dan ikhlas.