Selasa 30 Nov 2010 07:36 WIB

Aktivitas Gunung Bromo Cenderung Meningkat

Rep: asan haji/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGO --  Aktivitas Gunung Bromo masih sangat mengkhawatirkan. Erupsi yang terjadi di gunung berketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut (Dpl) ini tak kunjung reda. Bahkan, sampai Senin (29/11) sore masih terjadi gempa vulkanik sebanyak delapan kali dengan amplitudo 2-36 mili miter dan tremor secara terus menerus dengan amplitudo 35 mili meter.

‘’Kondisi aktivitas Bromo ini memang masih tinggi dan cenderung meningkat terus. Erupsinya pun juga tinggi. Itu bisa dilihat dari asap berwarna pekat kehitam-hitaman yang keluar dari kawah Bromo,’’ papar Ketua Tim Tanggap Darurat Bromo, Gede Suantika saat dihubungi, Senin (29/11).

Dia menjelaskan bahwa tingginya erupsi Bromo itu juga bisa dilihat pada tekanan asap yang keluar dari kawa. Menurut dia, ketinggian asap berwarna hitam pekat kecoklatan itu beriksar antara 800 meter hingga 900 meter.

Bahkan, kata dia, tidak hanya erupsinya yang tinggi. Deformasi Bromo pun diyakini juga terus mengalami perubahan. Meski begitu, dia mengakui bila untuk mengetahui deformasi Bromo itu secara akurat belum bisa. Alasannya, alat untuk mengukur deformasi berupa electronic distance meansurenment (EDM) yang dipasang di Bromo dan gunung Batok tidak berfungsi dengan baik.

Meski begitu, tim Tanggap Darurat Bromo dari Pusat Vulkanologi dan Migitasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung ini tetap yakin bila aktivitas Bromo mengalami peningkatan terus menerus. Sebagai indikasi, ditemukannya gelebung magma di balik punggung kawa Bromo ‘’Kalau melihat itu, aktivitas Bromo ini masih mengalami peningkatan,’’ kata Gede Suantika.

Berdasarkan kondisi tersebut tidak berlebihan bila banyak warga di sekitar Bromo, khususnya di kawasan Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura merasa was-was dan khawatir. Sehingga, mereka menggelar doa bersama yang melibatkan umat lintas agama, Ahad hingga Senin (29/11) dini hari.

Doa bersama yang melibatkan warga antar umat beragama itu juga sempat diikuti Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), SyamsulMa’arif dan Wagub Jatim, Syaifullah Yusuf. Hadir juga dalam kesempatan itu Bupati Probolinggo, Hasan Aminudin.

Warga lintas agama yang mengadakan doa bersama itu berharap Gunung Bromo tidak meletus lagi, dan kondisinya kembali normal. Sehingga,  warga bisa beraktifitas lagi dengan tenang, tanpa merasa khawatir

Sementara itu, Kepala BNPB Syamsul Mua’rif pada kesempatan doa bersama yang digelar di halaman Hotel Lava View Bromo menyerahkan bantuan sebesar Rp 500 juta. Bantuan ersebut diserahkan langsung kepada Bupati Hasan Aminudin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement