Rabu 01 Dec 2010 06:06 WIB

Semburan Lapindo akan Berhenti Secara Alamiah?

Rep: erik purnama/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA — Deputi Operasional Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Soffian Hadi Djojopranoto, menyatakan ada kemungkinan semburan lumpur Lapindo akan berhenti. Patokannya, kata Soffian, semburan lumpur yang terjadi sejak 29 Mei 2006, lalu tersebut menunjukkan bahwa volume lumpur yang dikeluarkannya semakin sedikit.

Jika pada awal semburan lumpur muncul mampu mengeluarkan volume hingga 180 ribu meter kubik. Maka memasuki Bulan Oktober 2009, menurun menjadi 30 ribu meter kubik. Selanjutnya, sejak pertengahan tahun ini volume semburan tinggal 10 ribu meter kubik.

Menurut Soffian, fenomena semburan lumpur Lapindo yang semakin mengecil dapat dijadikan patokan jika ada kemungkinan akan berhenti dengan sendirinya. Apalagi, semburan yang dikeluarkan sejak pertengahan tahun ini bukan lagi lumpur pekat, melainkan murni air.

“Ada kemungkinan semburan lumpur Lapindo berhenti secara alami. Gelagatnya seperti itu,” jelas Soffian di sela-sela seminar bertajuk “Pengelolaan LuSi dalam Perspektif Teknik dan Ilmu Kebumian” di Gedung Rektorat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, kepada Republika, Selasa (30/11).

Meski begitu, Soffian tak berani memastikan kapan semburan lumpur Lapindo berhenti total sebab hal itu tak bisa diprediksi secara matematika. “Kita tak tahu kapan tepatnya semburan lumpur berhenti. Sebab memprediksi hal itu sama saja dengan kita memperkirakan kapan Gunung Bromo berhenti dari aktivitas erupsi seperti yang terjadi sekarang,” tegasnya.

Di sisi lain, Soffian mengungkapkan jika sebagian besar wilayah Jawa Timur (Jatim) berada di atas daerah lumpur tekanan tinggi sehingga potensi munculnya gunung lumpur (mud volcano) sangat besar. “Kita harus bersiap-siap untuk menghadapi bahwa erupsi yang bisa berlangsung selama 30 tahun. Karena pasti i akan terjadinya bencana kebumian di wilayah ini,” terangnya.

Soffian menyebut, selama ini kajian kebumian mengenai wilayah Sidoarjo dan sekitarnya tidak mencantumkan data-data terkait kondisi dan apa saja kandungan material di perut bumi. “Yang pasti, menurut data sejarah yang saya pelajari menerangkan di wilayah tersebut kaya dengan gunung lumpur,” tukasnya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement