Jumat 03 Dec 2010 00:55 WIB

Rehab Rekon Perumahan Wasior Butuh Dana Rp 303,9 Miliar

Rep: Prima Restri/ Red: Djibril Muhammad
Kepala Bappenas Armida Alisjahbana
Kepala Bappenas Armida Alisjahbana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rehabilitasi dan rekonstruksi Wasior, Teluk Wondama Papua Barat membutuhkan dana sebesar Rp 303,929 miliar. Indikasi kebutuhan dana tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida Alisjahbana usai mengikuti Rapat Rencana Aksi Rehab Rekon Wasior di Jakarta, Rabu (2/12).

Rehab rekon tersebut mencakup rehab rekon in sittu yaitu dimana masyarakat tetap tinggal di lokasi semula dengan dana sebesar Rp 140,929 miliar. Dan relokasi perumahan sebesar Rp. 163,080 miliar. Lokasi in sittu meliputi Distrik Rasiey dan desa Maniwek. Sedangkan yang akan direlokasi wilayah terdampak sebanyak 1.510 kepala keluarga di Distrik Wondiboy, Desa Wasior Kota, Maniwek, Manggurei, Moru dan Rado.

Dana yang akan digunakan tersebut, jelas Armida, berasal dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2010 sebesar Rp 227,769 miliar. Dan yang berasal dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) sebesar Rp 56,677 miliar. Sedangkan untuk membangun fasiltas sosial dan fasilitas umum di Wasior dibutuhkan dana sebesar Rp 66,16 miliar. Diantaranya untuk membangun infrastruktur, bidang sosial, ekonomi dan juga lintas sektor.

Dipaparkan juga pembangunan huntara di Wasior sebanyak 96 unit sudah usai dan dihuni 191 kepala keluarga. Dan pengungsi sudah siap untuk dipindahkan mulai Desember ini sampai triwuan I 2011.

Sementara Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono mengatakan bahwa grand design Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi ini menekankan pada prioritas pembangunan kesejahteraan rakyat pada sektor pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi, perumahan, infrastruktur, sanitasi bersih dan sarana prasarana lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement