Ahad 05 Dec 2010 18:00 WIB

Warga Bengkulu Siaga Antisipasi Gempa Susulan

Gempa bengkulu
Foto: ant
Gempa bengkulu

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU--Warga wilayah pesisir Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melakukan siaga satu. Hal ini untuk menganstisipasi gempa susulan yang terjadi pada 4,2 skala Richter (SR).

"Kami siaga sejak ada isu akan terjadi gempa besar 8,9 SR yang dimuat harian lokal pekan lalu, selalu cemas setiap ada getaran kuat sehingga membuat kami tetap siaga," kata sejumlah warga Kabupaten Mukomuko, Sabtu.

Salah seorang warga Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Abdul Gani, menjelaskan, getaran gempa 4,2 SR pada Jumat pagi (3/12) dirasakan masyarakat cukup kuat atau sama dengan getaran pada 5 SR belum lama ini.

Getaran gempa pada Jumat pagi itu dirasakan warga Lubuk Pinang cukup kuat, walau lokasinya belum diketahui dan terkahir informasinya terjadi di Padang, Sumatra Barat.

Setiap gempa terjadi di Padang maupun Mentawai bila getarannya kuat tetap terasa di Mukomuko karena daerah ini berbatasan langsung dengan Sumatra Barat.

Pada gempa besar tahun 2007 mencapai 7,9 SR sebagian besar rumah warga di daerah ini hancur dan rata dengan tanah dan menelan beberapa korban jiwa. "Berdasarkan pengalaman itu, setiap ada getaran gempa warga spontanitas bergerak lari dan mengamankan keluarga ke lokasi yang lebih tinggi," jelasnya.

Apalagi, kata Gani, daerah ini jalur pengungsian gempa dibuat pemerintah daerah cukup jauh dari wilayah aman ancaman tsunami karena berada di kawasan pantai.

Situs Badan Meteorologi Kelimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan gempa berkekuatan 4,2 SR pada Jumat sekitar pukul 10.11 WIB lokasinya 0.92 lintang selatan (LS) dan 100.41 bujur timur (BT). Pusat gempa berada sekitar 7 Km timur laut Padang Panjang, Sumbar dengan kedalaman 10 Km.

Gempa itu dirasakan antara II-III MMI di Mukomuko, III-IV MMI di Kota Padang dan Solok, II-III MMI di Padang Panjang dan Bukit Tinggi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement