Selasa 07 Dec 2010 05:01 WIB
Bencana Merapi

Korban Desak Pemerintah Segera Realisasikan Ganti Rugi Ternak Mati

Rep: neni ridarineni/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Ratusan warga korban erupsi Merapi dari wilayah Kabupaten Sleman mendatangi kantor gubernur DIY di Bangsal Wiyotoprojo, Kepatihan, Yogyakarta Senin (6/12). Mereka  menuntut untuk ganti rugi ternak yang mati, sediakan hunian sementara dan fasilitasnya biaya hidup di hunian sementara,. pemutihan kredit warga yang rumahnya hancur dan normalisasi kali Gendol dengan melibatkan masyarakat setempat.

Warga yang tergabung dalam forum rakyat korban Merapi secara bergantian melakukaan orasi dan perwakilan dari warga yang dipimpin oleh Eko Bejo Subekti  melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah Provinsi DIY Tri Harjun Ismaji dan  Kepala Dinas Pertanian Nanang Suwandi dan jajaran lainnya yang berlangsung tertutup sekitar satu, di ruang Sekda Provinsi DIY.

Pada saat dilakukan pertemuan, salah satu perwakilan warga yang menunggu di Bangsal Wiyotoprojo sempat akan memasuki tempat pertemuan perwakilan dari forum rakyat korban Merapi dengan Sekda Provinsi DIY dan jajarannya yang meminta agar pertemuannya dipercepat sebab warga sudah kehausan dan kelaparan Tak berapa lama kemudian  Tri Harjun menemui para warga yang berada di Bangsal Wiyotoprojo.

Pada kesempatan ini Tri Harjun menegaskaan bahwa pemerintah provinsi DIY berkomitmen untuk memefasilitasi dan menjamin kesejahteraan warga korban merapi termasuk penggantian ternak sapi yang mati, pembangunan shelter (rumah hunian sementara) dan fasilitasnya, jaminan untuk anak sekolah dan jaminan kesehatan serta normalisasi Kali Gendol.  

Dalam hal penggantian ternak, kata Tri Harjun, baik ternak yang mati maaupunhidup pemerintah sudah mengucurkan anggaran ke Kabupaten Sleman dan proses sudah berjalan. Namun untuk sapi yang mati akan diganti sapi yang hidup dan sehat. Jika yang dikeluhkana masyarakat adalah ketiadaan kandang maupun rumput, akan disiapkan kandang bersama-sama di shelter dan akaan difasilitasi pakan untuk ternak. ''Kalau hal ini bisa diterima warga akan dinegosiasi, tetapi kalau tetap meminta ganti rugi uang, saya hanya bisa meneruskan ke pemerintah,''kata Sekda Provinsi DIY ini.

Selanjutnya untuk hunian sementara pemerintah akan menyediakan sekitar 2500 shelter lebih yang akan didirikan di enam lokasi yang telah disiapkan dan pemerintah akan membantu pemasangan listrik gratis. Namun, Tri Harjun menambahkan, untuk pembangunan shelter tak mungkin diselesaikan dengan cepat tanpa bantuan masyarakat.

''Menjadi usulan yang bagus jika masyarakat ingin ikut dilibatkan dalam pembangunan shelter tersebut sehingga nantinya juga akan mendapatkan upah. ''Karena Bapak Gubernur tidak ingin warga tergantung melainkan warga diharapkan tidak selalu tergantung, melainkan  bisa mandiri dengan diberi kegiatan dan mendapatkan upah. Namun kalau memang warga tidak ada pendapatan selama berada di shelter, pemerintah akaan membicarakan bersama,''tutur Tri Harjun.

Lebih lanjut dia mengatakan untuk anak yang sekolah akan dibangunkan fasilitas sekolah di dekat shelter tanpa dipungut biaya dan akan diusahakan untuk mendapatkan beasiswa. Sedangkan untuk kesehatan para warga korban Merapi akan diprioritaskan untuk mendapatkan Jamkesos dan Jamkesda, jelas dia. Tri Harjun akan menyampaikaan keinginan masyarakat untuk dilibatkan dalam perenanaan rekonstruksi dan rehabilitasi. ''Untuk itu harus ada  perwakilan dari masyarakat korban Merapi yang akan selalu dilibatkan dalam rembug perencanaan rekonstruksi dan rehabilitasi,''kata dia

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement