REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Pemerintah segera mencairkan dana pengganti untuk ternak mati korban bencana erupsi Gunung Merapi sebesar Rp25,5 miliar, kata Koordinator Tim Identifikasi Penanganan Ternak Korban Merapi, Ida Tjahajati.
"Dana sebesar itu untuk mengganti 3.000 sapi yang mati akibat terkena awan panas Gunung Merapi di empat kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng)," katanya d Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, penggantian ternak mati tersebut mulai dilakukan pada pertengahan Desember 2010 melalui Dinas Pertanian masing-masing kabupaten, meliputi Kabupaten Sleman, DIY, dan Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Magelang, Jateng.
"Dana penggantian ternak mati tersebut diambil dari anggaran Rp100 miliar yang selama ini disiapkan pemerintah untuk pembelian sapi hidup," kata Ketua Posko Medik Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Ia mengatakan, hal itu dilakukan karena kondisi Merapi sudah relatif lebih aman dan para peternak tidak ingin menjual sapinya, sehingga dikhawatirkan dana untuk pembelian sapi hidup tersebut tidak terserap.
"Kami kemudian mengusulkan dari sisa dana Rp 100 miliar itu digunakan untuk penggantian sapi yang mati, dan akhirnya disetujui," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM itu.
Namun demikian, menurut dia, ternak yang mati tidak diganti dengan uang, tetapi dengan sapi hidup.
Setiap sapi yang mati akan diganti dengan sapi hidup seharga rata-rata Rp8,5 juta per ekor. Seluruh sapi yang mati disamakan harga rata-ratanya.
Ia mengatakan, dana penggantian ternak mati yang disiapkan untuk Kabupaten Sleman sebesar Rp21,36 miliar, Klaten Rp3,29 miliar, Boyolali Rp595 juta, dan Magelang Rp246,5 juta.
"Dana tersebut dialokasikan untuk sapi yang mati di Kabupaten Sleman sebanyak 2.513 ekor, Klaten 388 ekor, Boyolali 70 ekor, dan Magelang sebanyak 29 ekor," katanya.
Menurut dia, kesepakatan penggantian ternak mati tersebut berdasarkan hasil usulan tim identifikasi dalam pertemuan dengan BNPB, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan tim "task force".
"Sebelumnya, penggantian sapi yang mati direncanakan akan direalisasikan pemerintah pada 2011 melalui program bantuan sosial Kementerian Pertanian," katanya.