REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jabar, Prof Dadang Kahmad, menilai, pemerintai pusat, provinsi, hingga kabuaten/kota lamban dalam menangani bencana alam yang terjadi. Akibatnya, masyarakat yang menjadi korban bencana tersebut mengalami penderitaan yang berkepanjangan.
‘’Pemerintah harus lebih sigap lagi dalam menangani bencana alam seperti banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung,’’kata dia kepada para wartawan, Senin (13/12). Dikatakan Dadang, bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Jabar, merupakan dampak dari rusaknya lingkungan hidup (LH). Kerusakan lingkungan hidup, imbuh dia, terjadi karena dampak rusaknya kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Untuk memperbaiki kondisi lingkungan hidup, kata dia, harus dimulai dari pemberantasan kemiskinan. ‘’Kemiskinan inilah yang menjadi pemucu berbagai persoalan social dan ekonomi masyarakat,’’ujar dia.
Ketika kondisi sosial dan masyarakat sudah buruk, lanjut Dadang, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan merambah hutan. Langkah tersebut, dinilai paling mudah dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi kesulitan ekonomi. ‘’Jangan salahkan masyarakt jika pemerintah tak bisa memberikan solusi atas kondisi ekonomi masyarakat. Karena itu masalah sosial ekonomi masyarakat ini harus jadi fokus perhatian pemerintah,’’tutur dia.
Menurut Dadang, seharusnya pemerintah mencari solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan banjir seperti yang terjadi di sejumlah daerah. Tanpa penanganan yang serius, persoalan banjir tersebut tak akan pernah selesai. Selain itu, pemerintah juga harus lebih maksimal dalam memberikan bantuan terhadap para korban bencana alam seperti banjir.