REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Sultan HB X menghargai putusan DPRD DIY. Ia berharap dengan adanya keputusan itu suhu politik di Yogyakarta bisa turun dan masyarakat kembali tenang.
Suktan juga berterima kasih, karena DPRD DIY dalam rapat paripurnanya dengan tegas telah mendukung kelestarian keistimewaan Yogyakarta, dalam rangka menghadapi pembahasan RUUK di pusat. Keputusan itu dinilainya telah memenuhi aspirasi penetapan yang diusung masyarakat DIY.
''Saya juga mengucapkan terimas kasih atas dukungan warga masyarakat dalam RUUK ini,'' tutur Sultan, Senin malam, saat akan menghadari Rapat Paripurna DPRD DIY membahas RAPBD DIY 2011.
Menurut dia, setelah adanya keputusan dari DPRD ini, kini adalah saatnya untuk menurunkan tensi politik di DIY -- yang selama ini menjadi memanas karena pernyataan-pernyataan pemerintah pusat yang berkaitan dengan RUUK DIY.
''Saat ini karena aspirasi masyarakat telah disampaikan ke dewan dan dan DPRD provinsi juga sudah memutuskan mendukungnya, saya berharap kini masyarakat Yogya menurunkan tensi politik,'' tutur Sultan.
Sultan mengajak setelah gonjang-ganjing ini, masyarakat DIY bisa kembali fokus untuk bekerja membangun DIY. ''Syukur kalau bisa membantu sesuai kemampuan kita untuk saudara-saudara kita yang saat menderita karena erupsi Merapi,'' katanya.
Sultan berharap setelah adanya putusan DPRD ini masyarakat bisa kembali tenang. ''Kita tunggu penyelesain RUUK di pusat dimana pemerintah akan menyerahkan draf RUUK tersebut kepada DPR, yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasannya,'' katanya.
Sultan mengajak masyarakat mencermati dan mengawal proses tersebut, sehingga proses dan hasil RUUK bisa sesuai dengan aspirasi masyarakat DIY.
Menurut dia, sebagai sultan, ia dan juga tentunya Paku Alam IX tidak akan meninggalkan warga DIY dan akan tetap bersama dan berada di tengah-tengah masyarakat.
Sultan sendiri enggan mengomentari pernyataan Fraksi Partai Demokrat DIY yang akan mendukungnya bisa Sultan bersedia menjadi gubernur seumur hidup.
''Saya tidak tahu (usulan itu). Kok tanya pada saya. Tapi masak kalau saya sudah tak mampu, misalnya umur 80 tahun, saya sudah tuyuk-tuyuk (sudah jompo), saya menjabat gubernur, ya nggak sanggup saya,'' kata Sultan singkat mengakhiri wawancara