Kamis 16 Dec 2010 03:36 WIB

600 Hektare Potensi Laut Lombok "Menganggur"

REPUBLIKA.CO.ID,  LOMBOK BARAT--Sedikitnya 600 hektare potensi lahan budidaya perikanan laut di Kabupaten Lombok, Barat Nusa Tenggara Barat belum digarap. "Ini disebabkan minimnya modal dan pengetahuan petani dalam memanfaatkan potensi budidaya tersebut," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Barat, H Subandi di Lembar, Rabu.

Menurut dia, dalam hal ini pihaknya sudah berupaya melakukan penyuluhan kepada masyarakat pesisir agar mereka tertarik untuk menggelola lahan-lahan yang tidur itu.

Upaya tersebut, menurutnya, cukup berhasil, terbukti saat ini telah terbentuk sekitar 19 kelompok petani tambak di Dusun Cemare. Mereka mulai mengembangkan usaha tambak udang dan ikan bandeg.

"Namun karena keberatasan dalam berbagai hal, seperti modal, tenaga penyuluh dan pembina, memaksa kami tidak bisa mengolah lahan tersebut secara maksimal," katanya. Terkait dengan itu, kata Subandi, pihaknya berharap peranserta dari Pemprov NTB untuk membantu kesulitan yang dihadapi daerah ini.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, H Muhamad Ali Syahdan mengakui, potensi budiaya laut di Kabupaten Lombok Barat, cukup potensial, karena itu perlu dumanfaatkan secara maksimal.

Karena itu, katanya, Pemkab Lombok Barat harus bekerja keras untuk memanfaatkan potensi yang masih kini masih menjado lahan tidur, sebab lahan tersebut potensial untuk budidaya laut seperti kerapu, bandeng dan udang dan lainnya. "Jika 600 hektare lahan itu bisa dimanfaatkan secara maksimal, minimal dalam setahun petani mampu menghasilkan sekitar 3.000 ton," katanya.

Ia mengatakan, dalam hal ini Pemprov NT bisa membantu tenaga penyuluh dan penyediaan benih bagi petani. Sedangkan dari segi permodalan, mengarahkan petani agar meminjam modal dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) di BNI 46, dengan kisaran modal mulai Rp 25 juta ke atas tanpa agunan.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement