Kamis 16 Dec 2010 04:34 WIB

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Masih Berfluktuasi

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Siwi Tri Puji B
Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Aktivitas kegempaan dan letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) masih berfluktuatif hingga Rabu (15/12). Gunung yang berada di perairan Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatra ini, belum bisa dikatakan menurun atau meningkat intensitasnya.

“Aktivitasnya masih berfluktuasi, naik-turun,” kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Hargopancoran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suwardi kepada Republika, Rabu (15/12).

Ia mengatakan sampai saat ini GAK belum bisa dikatakan menurun aktivitasnya. Kondisi seperti ini, kata dia, sudah terjadi sejak setahun lebih.

Menurut dia, bila ada peningkatan intensitas kegempaan dan letusan hal tersebut sifatnya tentatif dan tak lama terjadi penurunan kembali. Begitu juga dengan intensitas GAK yang menurun hanya bersifat sementara. “Intinya berfluktuatif saja,” ungkapnya.

Mengenai kondisi cuaca di perairan Selat Sunda yang tidak normal, Andi menyatakan peralatan pos pemantau GAK masih bekerja dengan normal. Setiap letusan atau tingkat kegempaan yang terjadi di sana, tercatat pada alat yang dimiliki pos pemantauan.

Ia menegaskan status GAK masih waspada, dan wisatawan, nelayan, dan warga masih berlaku larangan mendekat hingga radius dua kilometer. “Status dan larangan ini masih berlaku belum dicabut,” tuturnya.

Menurut catatan pos pemantau GAK, sepajang hari kemarin,  intensitas letusan dari pukul 00.01 WIB hingga 16.24 WIB tercatat sebanyak 30 kali. Gempa vulkanik dalam sebanyak 36 kali, vulkanik dangkal 48 kali, tremor 42 kali, hembusan 63 kali.

Sedangkan sebelumnya hanya 9 kali, gempa vulkanik dalam 24 kali, gempa vulkanik dangkal 65 kali, tremor 56 kali, hembusan 114 kali.

Ketinggian semburan material vulkanik juga mengalami kenaikan dari 200 meter menjadi 500 meter dari puncak gunung mengarah ke timur atau Pantai Anyer. sedangkan material vulkanik jatuh di sekitar Pulau Rakata.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement