REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Akibat kerusakan tanaman imbas abu Gunung Bromo yang menimpa Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sejumlah petani di kawasan itu mengaku rugi ratusan juta rupiah
Kepala Desa Ngadas, Kartono, Minggu mengatakan, sejumlah tanaman sayur mayur seperti kentang, kol dan bawang rusak akibat tertimbun abu vulkanik Bromo.
"Karena tertimbun abu Bromo, tanaman yang sudah berumur dua bulan itu hancur dan tidak bisa tumbuh. Berdasarkan data sementara, total lahan yang rusak mencapai 10 hektare milik 20 petani," katanya.
Kartono mengatakan, kerusakan tanaman itu tercatat di dua dusun, yakni di Dusun Ngadas dan Dusun Jarak Ijo, dengan kerugian mencapai sekitar Rp100 juta.
Selain di Malang, ratusan hektare tanaman sayur mayur di Kabupaten Pasuruan juga hancur setelah diguyur hujan abu material vulkanis Gunung Bromo.
Camat Tosari, Pasuruan, Gatot Suprapto mengatakan, kerusakan tanaman kentang di wilayahnya mencapai 355 hektare dan tersebar di delapan desa.
Desa itu meliputi Desa Balidono, Daeng, Wonokitri, Tosari, Ngaduwono, Kandangan Ngaduwono, Kandangan, dan Podokoyo. "Untuk kerugian, diperkirakan mencapai mencapai Rp4 miliar," katanya.
Sementara menanggapi kerusakan tersebut, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf berjanji segera memberikan bantuan kepada petani yang terkena dampak letusan Bromo.
Namun, bantuan itu bisa dicairkan setelah pemkab setempat mengajukan permohonan bantuan ke Pemprov Jatim.
"Hingga saat ini pengajuan permintaan bantuan masih datang dari Pemkab Probolinggo, yakni sebesar Rp2 miliar," kata Saifullah saat ditemui di Malang.