REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Sekitar 500 pengungsi bencana Gunung Merapi asal Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, irencanakan Selasa (21/12) dipindahkan dari Stadion Maguwoharjo, Kecamatan Depok, ke Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan. "Saat ini kami masih mempersiapkan fasilitas atau sarana dan prasana barak pengungsian di Balai Desa Glagaharjo agar keperluan para pengungsi dapat terlayani dengan baik," kata Koordinator Barak Pengungsian Stadion Maguwoharjo Samsul Bakri, di Yogyakarta, Senin.
Menurut Camat Cangkringan ini, pengungsi asal Cangkringan yang akan dipindahkan untuk sementara itu, baru warga Desa Glagaharjo yang akan ditempatkan di Balai Desa Glagaharjo, barak Gayam serta Banjarharjo. "Besok baru sebagian pengungsi Glagaharjo yang dipindahkan, sedangkan lainnya menyusul. Yang jelas sebelum 23 Desember 2010 semua pengungsi sudah kami pindahkan ke pengungsian terdekat. Saat ini sedang kami persiapkan fasilitas pendukung barak," katanya.
Ia mengatakan untuk pengungsi asal Desa Kepuharjo akan ditempatkan di gedung SMP dan SMK Cangkringan, barak Kepuharjo serta rumah kosong milik penduduk. "Kemudian untuk pengungsi dari Desa Umbulharjo sebagian langsung menempati 'shelter' atau hunian sementara, sedangkan lainnya ke Balai Desa Umbulharjo, serta gudang kosong di Karang Geneng," katanya.
Sedangkan pengungsi dari Desa Wukirsari di Barak Kiaran dan Balai Desa Wukirsari. "Sementara untuk pengungsi dari Desa Argomulyo sebagian langsung menempati shelter, dan sisanya di rumah penduduk," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Sleman Kriswanto mengatakan ketersediaan logistik selama 10 hari pascatanggap darurat diperkirakan masih mencukupi. "Kalau beras, mi instan dan lauk siap saji, masih cukup. Tetapi setelah pascatanggap darurat, kami belum tahu logistiknya dari mana dan masih menunggu kebijakan selanjutnya," katanya.